Membacakan dongeng untuk anak bisa menjadi quality time terbaik antara orang tua dan anak.
Ibu atau ayah bisa membacakan dongeng sambil memangku si kecil atau merangkulnya.
Selain itu, ibu atau ayah juga bisa membuat suara-suara lucu yang membuat si kecil tertawa dan merasa nyaman.
Kebersamaan ini dapat memperkuat ikatan batin antara orang tua dan si kecil, sehingga mereka merasa lebih nyaman dan akrab dengan orang tuanya.
Baca juga: 5 Manfaat Makan Yogurt untuk Anak, Lancarkan Pencernaan hingga Optimalkan Tumbuh Kembangnya
5. Menumbuhkan rasa empati pada si kecil
Sebagian besar cerita dalam buku dongeng melibatkan hubungan sosial di antara tokoh-tokohnya.
Misalnya, saling tolong menolong atau memberi.
Hal ini dapat membantu mengajarkan rasa empati pada si kecil.
Tentunya, si kecil akan lebih mudah memahami perasaan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Baca juga: 6 Alasan Bermain Puzzle Dianjurkan untuk Anak, Tingkatkan Kecerdasan hingga Rasa Percaya Diri
6. Melatih respons si kecil
Saat ayah atau ibu membacakan dongeng untuk si kecil, beberapa dari mereka belum bisa merespons dengan kata-kata yang jelas.
Meski begitu, saat mendengarkan orang tuanya bercerita, si kecil dapat memberikan respons melalui gerakan tangan dan kakinya.
Respons dan rangsangan ini dapat mengaktifkan berbagai sel-sel saraf dalam otak bayi jadi lebih cepat.
Artinya, membacakan dongeng juga bisa mendukung perkembangan otak bayi.
Orang tua bisa merangsang respons bayi dengan mengulang-ulang setiap kalimat.
Baca juga: 7 Manfaat Memasukkan Telur Puyuh ke dalam Menu MPASI Bayi, Bagus untuk Kekebalan Tubuh
7. Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
Membacakan dongeng untuk si kecil bisa membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat mereka.
Saat mendengarkan cerita, si kecil akan berusaha untuk memahami alur dan detail cerita tersebut, yang dapat melatih kemampuan fokus dan perhatian mereka.
Selain itu, mereka juga akan mengingat plot, karakter, dan urutan peristiwa dalam dongeng, yang akan membantu memperkuat daya ingat atau memori jangka pendek dan panjang.
Ini akan membuat si kecil berpikir kritis, yang berkontribusi positif pada kosentrasi dan daya ingat si kecil.