TRIBUNHEALTH.COM - PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis adalah penyakit pernapasan yang membuat penderitanya kesulitan untuk bernapas akibat tersumbatnya saluran udara di paru-paru.
Penyakit ini terjadi karena penyumbatan atau kerusakan jaringan paru-paru, akibat menghirup zat iritan dalam jangka waktu lama.
Zat iritan yang dimaksud adalah asap rokok, debu, polusi udara, gas, uap, bahan kimia, dan zat lain yang mengganggu pernapasan.
PPOK ditandai dengan batuk kronis, sesak napas, nyeri dada, mengi, kelelahan, panas dingin, demam ringan, batuk berdahak, serta peningkatkan infeksi pernapasan.
Baca juga: Dokter, Apa Saja Gejala Awal PPOK yang Jarang Disadari Banyak Orang ?
Membahas mengenai PPOK, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Paru, yaitu dr. Thifla Farhani.
dr. Thifla tercatat sebagai mahasiswa spesialis paru di Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Sebelas Maret, yang lulus pada tahun 2024.
dr. Thifla berpraktik di Rumah Sakit Hermina Solo dan Rumah Sakit Indriati Boyolali.
Selain itu, dr. Thifla aktif memberikan informasi seputar kesehatan paru melalui media sosial miliknya @thiflafarhani.
Baca juga: Seberapa Besar Pengaruh Rokok Terhadap Penyakit PPOK? Dokter Spesialis Paru Menjawab
Pertanyaan:
Dokter, apakah PPOK bisa disembuhkan atau hanya bisa dikendalikan saja?
Ayu, Boyolali.
dr. Thifla Farhani, Sp.P yang merupakan Dokter Spesialis Paru Menjawab:
Penyakit PPOK ini saluran napasnya sudah ireversibel, karena proses penyakit ini terhitung lama.
Saluran napas ireversible adalah kondisi terjadinya kerusakan atau penyempitan saluran napas yang tidak dapat kembali normal, bahkan setelah pengobatan atau terapi.
Sedangkan untuk asma jika ditangai dengan baik, saluran napasnya bisa reversible atau saluran napasnya bisa kembali seperti semula.
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 6 Hal yang Menyebabkan Salad Jadi Tidak Sehat
Dulu ada pengertian, PPOK dapat dicegah namun tidak dapat diobati.
Tata lakasana PPOK ini dilakukan dengan menggunakan inhaler.
Inhaler ada beberapa jenis, ada yang pelega dan ada juga yang pengontrol.
Pada pasien PPOK, disarankan untuk pemakaian inhaler yang pengontrol.