TRIBUNHEALTH.COM - Bermain merupakan bagian penting dalam mendukung tumbuh kembang anak, termasuk perkembangan emosional, fisik, dan mentalnya.
Orangtua juga dianjurkan untuk ikut terlibat dalam aktivitas bermain bersama anak, seperti bermain lempar tangkap bola, menyusun benda, hingga bermain peran.
Selain memberikan kesenangan, bermain bersama juga berfungsi sebagai pembelajaran dan dapat menunjang kesehatan mental anak.
Berikut berbagai manfaat bermain bersama anak:
1. Mendorong Kreativitas Anak
Saat bermain, anak terdorong untuk berpikir kreatif dan mengeksplorasi ide-ide baru.
Orangtua dapat memberikan ruang bagi anak untuk berimajinasi dan menciptakan permainan sendiri, sehingga daya kreativitasnya semakin berkembang.
Baca juga: 7 Makanan Sehat untuk Anak Usia 1 Tahun ke Atas, Bantu Tumbuh Kembang Optimal
2. Mengembangkan Kemampuan Kognitif
Bermain juga berperan dalam menstimulasi fungsi kognitif anak. Misalnya, dengan bermain teka-teki, permainan mencocokkan kata, atau kartu bergambar, anak bisa belajar sambil bersenang-senang.
3. Melatih Kemampuan Sosial, Komunikasi, dan Empati
Interaksi selama bermain membantu anak belajar berkomunikasi, memahami emosi orang lain, serta membangun empati.
Hal ini sangat penting dalam mendukung perkembangan sosial dan emosional anak sejak dini.
Baca juga: 8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tumbuh Kembang Anak yang Sering Dilewatkan
4. Membantu Anak Mengelola Emosi dan Diri Sendiri
Permainan yang melibatkan bergiliran atau aturan dapat melatih anak untuk bersabar, menunggu giliran, dan mengendalikan emosinya.
Hal ini menjadi latihan awal bagi anak dalam mengelola emosi secara sehat.
5. Menjaga Kebugaran Fisik Anak dan Orangtua
Bermain secara aktif, seperti berlari, bermain di taman, atau bersepeda, bisa menjadi sarana olahraga ringan yang menyehatkan tubuh, baik bagi anak maupun orangtuanya.
6. Menguatkan Ikatan Emosional Anak dan Orangtua
Melalui bermain, anak akan merasa lebih dekat, aman, dan percaya kepada orangtuanya.
Momen kebersamaan ini memperkuat hubungan emosional yang positif antara anak dan orangtua.
Baca juga: Kenapa Anak Perlu Main Tanah? Ini 4 Manfaat Bercocok Tanam untuk Si Kecil