3. Berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang sering telat makan bisa menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR).
Ini karena bayi kekurangan nutrisi akibat pola makan yang tidak teratur.
Kekurangan gizi dan pola makan yang buruk bisa meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur.
Menyesuaikan pola makan selama kehamilan memang sering menjadi tantangan tersendiri untuk beberapa ibu hamil.
Namun, hal ini perlu dilakukan demi menjaga kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.
Supaya nafsu makan ibu hamil meningkat selama masa kehamilan, ibu bisa memilih makanan yang disukai dengan porsi tepat dan tidak boleh berlebihan.
Baca juga: 6 Cara Memperbanyak Air Ketuban pada Ibu Hamil, Dukung Tumbuh Kembang Janin Agar Tetap Sehat
4. Meningkatkan risiko cacat lahir
Saat ibu hamil jarang makan, janin juga akan terlambat untuk mendapatkan gizi yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Salah satu bahaya jangka panjang jika ibu hamil tidak makan seharian adalah meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
Risikonya bahkan bisa meningkatkan ibu hamil lebih sering makan junk food.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan sehat selama kehamilan, seperti buah-buahan, sayuran, telur, dan kacang-kacangan.
5. Ibu hamil rentan mengalami anemia
Pola makan tidak teratur dan tidak cukup gizi dapat menyebabkan ibu hamil mengalami kekurangan zat besi.
Salah satu penyebab terjadinya anemia adalah kekurangan zat besi dalam tubuh.
Kondisi ini sangat berbahaya jika dialami oleh ibu hamil.
Anemia menjadi pemicu terjadinya berbagai masalah kesehatan pada ibu dan bayi.
Baca juga: 9 Kacang-kacangan yang Bagus Dikonsumsi Ibu Hamil, Bantu Cegah Risiko Cacat Lahir
Beberapa hal yang bisa terjadi karena kurangnya zat besi dalam tubuh adalah kelahiran prematur, berat badan lahir bayi rendah, cacat fisik, bahkan keguguran.
Sedangkan dampak yang dirasakan pada ibu hamil adalah lebih mudah merasa lelah dan pusing.
Untuk mencegah hal ini terjadi, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya nutrisi secara rutin dan tepat waktu.