5. Kurang minum air putih
Agar kadar glukosa darah tetap stabil, menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah tugas utama, dan banyak orang mengabaikannya.
Tidak cukup minum cairan juga memengaruhi ginjal yang bertugas menyaring glukosa dari urin.
Dengan demikian, kadar gula dalam darah meningkat.
Sebaliknya, minum air yang cukup membantu detoksifikasi tubuh dan menjaga kadar glukosa yang sehat.
6. Sering stres dan cemas
Stres kronis melepaskan kortisol dan adrenalin, hormon yang meningkatkan gula darah untuk memberi Anda energi dalam respons "fight or flight" atau untuk melakukan lebih banyak aktivitas.
Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin.
7. Banyak duduk dan kurang bergerak
Kebanyakan duduk seperti pekerja kantoran juga perlu diperhatikan.
Kebiasaan ini membuat tubuh tetap tidak aktif dan otot tidak akan menyerap glukosa untuk mengatur gula darah.
Baca juga: Kebanyakan Duduk vs Kebanyakan Rebahan, Mana yang Paling Berbahaya untuk Kesehatan?
8. Kurang tidur
Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk mengganggu kadar insulin dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah pada hari berikutnya.
Kurang tidur kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
9. Tidak sarapan
Sarapan dianggap sebagai waktu makan terpenting dalam sehari.
Jika Anda melewatkan sarapan, tubuh Anda mungkin bereaksi dengan memproduksi hormon stres seperti kortisol, yang dapat menyebabkan kadar gula darah Anda meningkat.
Melewatkan sarapan dapat menyebabkan makan berlebihan di kemudian hari, yang menyebabkan lonjakan kadar glukosa Anda.
(TribunHealth.com)
Baca tanpa iklan