TRIBUNHEALTH.COM - Asam urat merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelebihan zat yang bernama asam urat, seperti namanya.
Tingginya kadar asam urat menyebabkan nyeri di area persendian karena terjadinya peradangan.
Dalam istilah medis, penyakit asam urat dikenal sebagai gout.
Dihimpun TribunHealth.com dari berbagai sumber, berikut ini fakta penting mengenai asam urat.
1. Apa itu asam urat?
Asam urat sebenarnya merupakan limbah yang dihasilkan saat tubuh memecah zat kimia yang disebut purin, yang ditemukan dalam makanan dan minuman.
Seharusnya asam urat larut dalam darah, melewati ginjal, dan keluar dari tubuh melalui urine.
Namun semua asam urat tidak bisa dikeluarkan oleh tubuh jika kadarnya terlalu tinggi, yang akhirnya menyebabkan asam urat tinggi atau dikenal sebagai hiperurisemia.
2. Dampak kadar asam urat tinggi
Hiperurisemia menyebabkan asam urat menggumpal menjadi kristal tajam.
Kristal ini dapat mengendap di persendian dan menyebabkan penyakit asam urat, suatu bentuk artritis yang menyakitkan.
Tanpa pengobatan, hal ini dapat merusak tulang, sendi, tendon, hingga ligamen.
Kristal ini juga dapat menumpuk di ginjal dan membentuk batu ginjal.
Situs Cleveland Clinic melansir, sejumlah penelitian juga mengaitkan asam urat dengan penyakit ginjal, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga sindrom metabolik.
3. Gejala kadar asam urat tinggi
Pada dasarnya asam urat tinggi tidak menimbulkan gejala.
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya hingga kadar asam urat mereka cukup tinggi hingga menyebabkan radang sendi atau batu ginjal.
Baca juga: 5 Buah yang Punya Khasiat Menurunkan Asam Urat, Ada Ceri dan Kurma
4. Tanda asam urat mulai merusak sendi
Gejala serangan asam urat pada salah satu sendi meliputi:
- Rasa sakit yang hebat.
- Perubahan warna atau kemerahan.
- Kekakuan.
- Pembengkakan.
- Nyeri tekan, bahkan ketika terkena benda halus seperti selimut
- Sensasi hangat dan sendi yang seakan terbakar
5. Gejala asam urat membentuk batu ginjal
- Nyeri pada punggung bawah atau samping
- Mual atau muntah yang disebabkan oleh nyeri
- Demam atau menggigil
- Darah dalam urine
- Sakit saat buang air kecil
- Tidak bisa buang air kecil
- Merasa perlu buang air kecil lebih sering
- Air seni yang berbau tidak sedap atau tampak keruh.