Baca tanpa iklan
TRIBUNHEALTH.COM - Kanker payudara merupakan salah satu penyakit serius yang bisa mengancam nyawa.
Jika tidak segera terdeteksi, kanker ini dapat menyebar dan berdampak buruk untuk kesehatan.
Untungnya, sama seperti kanker lainnya, kanker payudara juga bisa dicegah.
Misalnya dengan mengonsumsi berbagai makanan berikut ini sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang.
Melansir Kompas.tv, berikut ini beberapa makanan alami untuk mencegah kanker payudara.
1. Bawang Putih
Bawang putih kaya akan senyawa allicin yang bersifat antioksidan, mampu menurunkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, lambung, dan paru-paru.
Sebuah penelitian tahun 2020 terhadap 660 wanita di Puerto Rico menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih dan bawang bombai dalam jumlah tinggi berkaitan dengan penurunan risiko kanker payudara.
Selain allicin, bawang putih juga mengandung vitamin C, flavonoid, dan senyawa organosulfur yang memiliki efek antikanker.
Baca juga: 7 Makanan yang Menyehatkan Ginjal Secara Alami, Ada Bawang Putih hingga Kembang Kol
2. Seledri, Kemangi, dan Ketumbar
Ketiga rempah ini mengandung apigenin, sejenis flavonoid dengan sifat antiradang, antioksidan, dan antikanker.
Penelitian dalam Cell & Bioscience (2017) menemukan bahwa apigenin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara HER2.
Selain itu, teh chamomile juga merupakan sumber apigenin yang baik untuk pencegahan kanker payudara.
3. Ikan Kaya Omega-3
Ikan berlemak seperti salmon dan tuna mengandung omega-3, selenium, dan antioksidan seperti astaxanthin yang dapat melindungi tubuh dari kanker.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ikan berlemak secara teratur dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Ikan ini juga kaya vitamin D, yang diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Baca juga: 5 Jenis Ikan yang Baik untuk Anak, Kaya Omega 3 yang Penting untuk Otak
4. Minyak Zaitun
Minyak zaitun merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik.
Sebuah studi di AS pada 2015 menemukan bahwa asupan tinggi omega-3 dapat mengurangi risiko kekambuhan kanker payudara hingga 25 persen dalam tujuh tahun setelah diagnosis.