TRIBUNHEALTH.COM - Junk food dan makanan ultraproses memang dikenal sebagai salah satu sumber makanan yang dapat berdampak buruk dalam jangka panjang.
Terlebih lagi jika junk food terlalu sering dikonsumsi.
Anak termasuk kelompok yang rentan terkena efek sampingnya.
Pasalnya ketika anak sering mengonsumsi junk food, mereka cenderung hanya mau makanan tersebut dan menolak makanan sehat.
Kanal kesehatan Times of India melansir, anak yang keseringan mengonsumsi junk food bisa lebih rentan terkena diabetes di masa mendatang.
Kenali sejumlah efek sampingnya berikut ini.
1. Risiko diabetes dan masalah metabolisme
Junk food dan makanan ultraproses dapat mengganggu kesehatan metabolik anak.
Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, obesitas, dan diabetes tipe 2.
Untuk mencegahnya, biasakan anak mengonsumsi makanan alami seperti buah, sayur, protein rendah lemak, dan karbohidrat kompleks.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Anak yang Hanya Mau Makan Junk Food, Ayah dan Bunda Perlu Jadi Role Model
2. Kurang gizi
Junk food hampir tidak mengandung nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan zat gizi mikro.
Orang tua harus memilih makanan bernutrisi tinggi untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
3. Risiko penyakit jantung dan kanker
Kebiasaan makan junk food dapat meningkatkan risiko penyakit kronis di masa depan, seperti penyakit jantung, kanker, dan sirosis hati.
Dengan membiasakan pola makan sehat sejak dini, orang tua dapat membantu anak hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit.
Baca juga: 5 Fakta Baby Walker dan Alasan Mengapa Tidak Direkomendasikan untuk Anak yang Belajar Jalan
4. Perlemakan Hati
Makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak adalah penyebab utama meningkatnya kasus perlemakan hati non-alkohol (NAFLD) pada anak.
Kalori kosong dalam junk food membebani metabolisme hati, menyebabkan penimbunan lemak dan peradangan.
Orang tua perlu memahami risiko ini dan mengedukasi anak tentang bahaya konsumsi junk food berlebihan.