6 Manfaat Olahraga Kardio untuk Pria Usia 40-an, Menyehatkan Jantung dan Ramah untuk Sendi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi manfaat olahraga kardio seperti bersepeda - Warga menikmati suasana pagi akhir pekan dengan bersepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (11/10/2020).

TRIBUNHEALTH.COM - Olahraga kardio adalah aktivitas olahraga yang berfokus pada peningkatan sistem peredaran darah dan pernapasan.

Ketika melakukan kardio, detak jantung dan laju pernapasan akan meningkat dan mengoptimalkan pemompaan darah dan pembakaran kalori.

Dari sinilah muncul istilah "kardio" yang merujuk pada sistem kardiovaskuler.

Bagi pria usia 40-an, latihan kardio sangat penting untuk kesehatan.

Hal ini membantu menjaga kesehatan jantung, menjaga berat badan tetap sehat, hingga memelihara sendi.

Melansir situs kesehatan The Health Site, berikut ini penjelasannya.

ilustrasi olahraga lari (kompas.com)

1. Menyehatkan jantung

Seiring bertambahnya usia, risiko penyakit jantung meningkat.

Latihan kardio seperti berlari, bersepeda, atau berenang membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi kadar kolesterol.

Semua itu penting bagi pria berusia di atas 40 tahun.

2. Meningkatkan kualitas tidur

Latihan kardiovaskular terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur.

Seiring bertambahnya usia, pola tidur pria dapat berubah.

Latihan kardio dapat membantu mengatur siklus tidur, sehingga lebih mudah tertidur dan tetap beristirahat. 

Baca juga: 10 Makanan Kaya Serat yang Baik untuk Orang Usia 40-an, Jaga Kesehatan Jantung Jelang Usia Tua

3. Jaga berat badan ideal

Metabolisme cenderung melambat setelah usia 40, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Latihan kardio membakar kalori lebih efektif, membantu menjaga berat badan yang sehat dan mencegah penumpukan lemak.

4. Menyehatkan sendi

Latihan beban terkadang dapat memberikan tekanan tambahan pada sendi, terutama jika bentuk tubuh atau pemulihan tidak optimal.

Sebaliknya, latihan kardio umumnya berdampak rendah (misalnya, berjalan, bersepeda).

Halaman
12