Enzim alaminya bahkan dapat membantu pengelupasan kulit dan mengurangi jerawat jika digunakan secara topikal.
5. Mengurangi peradangan
Pepaya mengandung kolin, vitamin C, dan beta-karoten, yang semuanya membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Hal ini membuatnya bermanfaat untuk mengelola kondisi peradangan kronis seperti radang sendi, asma, dan bahkan penyakit autoimun.
6. Menyehatkan mata
Kaya akan vitamin A dan zeaxanthin, pepaya melindungi mata dari degenerasi terkait usia dan mendukung penglihatan yang baik.
Senyawa ini menyaring cahaya biru yang berbahaya dan mencegah kerusakan oksidatif pada retina, yang dapat membantu mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula.
Baca juga: Cegah Degenerasi Makula Terkait Usia dengan Kontrol Tekanan Darah hingga Jaga Asupan Antioksidan
7. Meningkatkan bakteri baik dalam usus
Serat dalam pepaya bertindak sebagai prebiotik, yang memberi makan bakteri baik dalam usus.
Mikrobioma usus yang lebih sehat dikaitkan dengan pencernaan yang lebih baik, kekebalan yang lebih baik, kejernihan mental, dan berkurangnya peradangan.
Mengonsumsi secara teratur mendukung kesehatan pencernaan jangka panjang.
8. Bantu mencapai berat badan ideal
Pepaya rendah kalori dan tinggi air serta serat, sehingga menjadi camilan mengenyangkan yang membantu menurunkan berat badan.
Rasa manis alaminya memuaskan keinginan untuk makan gula, sementara kandungan seratnya menahan rasa lapar dengan meningkatkan rasa kenyang, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil yang tidak sehat.
9. Mempercepat penyembuhan luka
Pepaya mempercepat penyembuhan luka dan pemulihan dari penyakit karena kaya akan antioksidan dan enzim.
Vitamin C membantu meregenerasi jaringan dan mengurangi peradangan, sementara papain dapat mempercepat penyembuhan luka kulit ringan dan pemulihan pascaoperasi.
10. Mengatur kadar gula darah
Meskipun rasanya manis, pepaya memiliki indeks glikemik rendah dan mengandung antioksidan alami yang membantu mengurangi stres oksidatif pada sel, terutama bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
Pepaya juga meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat pencernaan karbohidrat, sehingga kadar gula darah menjadi lebih stabil.