TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan di luar kandungan sudah bukan hal asing di lingkungan masyarakat.
Istilah medis dari kehamilan di luar kandungan ialah kehamilan ektopik.
Kondisi ini bisa terjadi akibat sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar dinding rahim.
Pada kehamilan ektopik, zigot menempel dan tumbuh di luar rahim, seperti tuba falopi, ovarium dan leher rahim.
Kehamilan di luar kandungan ternyata berisiko tinggi karena bisa mengancam nyawa ibu hamil.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kehamilan di luar kandungan, kita bisa bertanya langsung dengan dikter spesialis kebidanan dan kandungan berkompeten seperti dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes.
Baca juga: Pentingnya Serat Bagi Ibu Hamil: Jenis dan Manfaat yang Tidak Boleh Dilewatkan
Pertanyaan:
Dokter Hafi, hamil anggur ini adalah sel telur yang tumbuh abnormal, sementara kehamilan di luar kandungan ini adalah implantasinya yang abnormal ya dok?
Rara, di Sukoharjo
dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes menjawab:
Jadi kalau Molahidatidosa ini yang abnormalnya ini adalah plasentanya.
Plasenta tumbuh secara abnormal, sehingga menimbulkan sesuatu keluar cairan-cairan gelembung mola seperti anggur, makanya dinamakan hamil anggur.
Ini memang kehamilan yang tidak sampai tumbuh seperti kehamilan normal seperti biasaya.
Biasanya, hamil anggur ini maksimal hanya sampai 16 minggu.
Sedangkan untuk kehamilan ektopik terganggu ini maksimal biasanya hanya sampai 12 minggu.
Baca juga: 6 Manfaat Air Kelapa Muda untuk Ibu Hamil: Kaya Nutrisi dan Menghidrasi Tubuh
Profil dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes
dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes merupakan seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan).
Sejak tahun 2016, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes berkeja di berbagai rumah sakit, antara lain:
1. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Simo (2016-2017)
2. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Moewardi (2017-2020)