Mom and Baby

Penyebab dan Komplikasi Nyeri Vagina saat Hamil yang Perlu Diwaspadai!

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
ilustrasi ibu hamil yang sedang beristirahat

TRIBUNHEALTH.COM - Berikut penyebab dan komplikasi nyeri vagina saat hamil yang perlu diwaspadai. 

Masa kehamilan beriringan dengan nyeri, mulai dari perut, punggung bawah, payudara, hingga bagian tubuh mana pun bisa nyeri. 

Gejala lain yang umum dan banyak dialami wanita ialah nyeri vagina selama kehamilan. 

Perubahan hormon atau tekanan dari rahim yang membesar bisa menyebabkan nyeri vagina. 

Penyebab nyeri vagina biasanya bervariasi menurut trimester. 

ilustrasi ibu hamil (freepik/rawpixel.com)

Baca juga: 8 Penyebab Komplikasi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Dilansir dari Health Shots, berikut penyebab nyeri di area vagina: 

1. Trimester Pertama 

  • Kram Implantasi: Di awal kehamilan, sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, yang bisa menyebabkan kram ringan atau rasa tidak nyaman pada vagina. 
  • Perubahan Hormonal: Naik turunnya hormon, terutama peningkatan progesteron bisa menyebabkan nyeri dan sensitivitas panggul, termasuk nyeri vagina selama kehamilan. 
  • Sensitivitas Serviks: "Selama awal kehamilan, peningkatan aliran darah ke serviks dapat membuatnya lebih sensitif," kata  Dr. Vinatha Puli, ginekolog dan dokter kandungan. 

2. Trimester Kedua 

  • Nyeri Ligamen Bundar: Saat rahim membesar, ligamen yang menopangnya meregang, menyebabkan nyeri tumpul atau tajam, sering terasa di perut bagian bawah atau vagina. 
  • Tekanan dari Rahim yang Membesar: Rahim yang bmembesar bisa menekan daerah panggul, sehingga menimbulkan tekanan atau rasa tidak nyaman di sekitar area vagina. 
  • Perubahan pada Serviks: Saat serviks terus melunak dan bersiap untuk melahirkan, hal ini bisa menyebabkan kram ringan atau nyeri vagina selama kehamilan. 

Baca juga: Cegah Stunting Sejak Dini: Persiapan Kehamilan yang Harus Diperhatikan

3. Trimester Ketiga 

  • Nyeri Ulu Hati: Nyeri terasa cepat dan tajam di area vagina atau rektum. Nyeri vagina selama kehamilan, terutama disebabkan oleh bayi yang tumbuh lebih besar dan semakin turun ke panggul sebelum melahirkan. 
  • Penipisan dan Pelebaran Serviks: Serviks mulai melunak, menipis dan melebar pada tahap akhir kehamilan yang bisa menyebabkan tekanan, rasa tidak nyaman atau nyeri ringan di area vagina. 
  • Varises Vagina: “Peningkatan volume darah selama kehamilan dapat menyebabkan varises di sekitar area vagina, yang menyebabkan nyeri atau tekanan lokal,” kata Dr. Puli.

Komplikasi Nyeri Vagina saat Hamil

ilustrasi ibu hamil (freepik/tirachardz)

Penting juga untuk mengetahui komplikasi nyeri vagina selama kehamilan: 

1. Persalinan Prematur 

"Kontraksi ini menyebabkan serviks terbuka sangat dini, yang berpotensi menyebabkan kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu," jelas Dr. Puli.

Segera hubungi dokter jika sering kontraksi atau nyeri vagina sebelum minggu ke-37 kehamilan, terutama jika disertai pendarahan atau perubahan cairan. 

Baca juga: Mual dan Pusing saat Hamil? Ini 9 Rahasia Mengatasinya dengan Mudah

2. Keguguran 

Keguguran merusuk pada usia kehamilan belum mencapai 20 minggu. 

Penelitian tahun 2009 yang dipublikasikan dalam  Obstetrics And Gynecology, ditemukan adanya hubungan antara nyeri vagina dan pendarahan hebat pada trimester pertama dengan risiko kebuburan yang lebih tinggi. 

3. Kehamilan Ektopik 

Pada kehamilan ektopi, sel telur yang telah dibuahi sering kali menempel di tuba falopi, bukan di rahim. 

"Kondisi ini tidak boleh dianggap enteng, karena dapat mengancam jiwa, terutama jika tidak diobati," kata Dr. Puli.

Halaman
12