"Berdasarkan data Riskesdes tahun 2013, itu sekitar 18 persen remaja masih terkena anemia."
Baca juga: Prenatal Yoga Apakah Efektif Mengatasi Nyeri Punggung Ibu Hamil, Bidan May?
Kata dr. Irene, usia 15 sampai 24 tahun, kira-kira 2 dari 5 remaja mengalami anemia.
"Jadi, untuk umur 15 sampai 24 tahun, kira-kira 1 dari 5 anak remaja itu terkena anemia," sambungnya.
dr. Irene menjelaskan defisini dari anemia yakni kondisi tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin.
Anemia terjadi bisa karena kurangnya sel darah merah atau kurangnya hemoglobin.
"Kalau definisinya sendiri, anemia merupakan suatu kondisi di mana tubuh itu kekurangan sel darah merah atau hemoglobin."
"Jadi bisa juga karena sel darah merahnya kurang atau hemoglobinnya kurang," tuturnya.
Baca juga: Vaksin HPV Diberikan Secara Berulang ya Dok? Ini Jawaban dr. Theressia
Lanjut, kata dr. Irene fungsi dari hemoglobin yakni sebagai pengangkut oksigen.
Ketika hemoglobin kurang, artinya kurir oksigen di dalam tubuh juga akan kurang.
Maka dari itu, kapasitas pengangkutan oksigen di dalam tubuh akan terhambat.
"Nah, hemoglobin ini fungsinya adalah sebagai pengangkut oksigen."
"Ketika kondisi hemoglobinnya kurang, berarti kurir oksigen di dalam tubuh ini kurang ya kan. Artinya, kapasitas pengangkutan oksigen di dalam tubuh ini juga terhambat," tuturnya.
Dokter umum, dr. Irene menegaskan, anemia bisa menjadi salah satu indikator gizi buruk dan masalah kesehatan lain.
Kondisi inti penting diperhatikan bagi anak atau remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Baca juga: Cegah Flek Hitam dengan Cara Mudah, dr. Bonita Sampaikan Ini
"Kemudian, anemia ini dapat digunakan sebagai salah satu indikator gizi buruk dan masalah kesehatan lainnya. Dan ini penting untuk anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan." pungkasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum RS Brayat Minulya, Surakarta.
Cek berita dan artikel kesehatan lainnya di
(TribunHealth.com)