Mom and Baby

6 Fakta Mengenai Hipertensi pada Ibu Hamil, Mulai dari Gejala hingga Risiko Komplikasi Preeklampsia

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi tekanan darah tinggi pada ibu hamil

Preeklampsia sering kali memerlukan persalinan dini.

Eklampsia

Eklampsia merupakan komplikasi preeklampsia langka namun serius dan mengancam jiwa.

Ini terjadi saat wanita hamil mengalami kejang akibat preeklampsia yang tidak atau kurang mendapat pengobatan.

Kondisi ini memerlukan perhatian medis darurat.

HELLP syndrome

HELP merupakan kependekan dari preeclampsia with Hemolysis, Elevated Liver enzyme levels, and Low Platelet levels.

Sesuai namanya, preeklamsia jenis ini merupakan kondisi yang diserta hemolisis, peningkatan kadar enzim hati, serta rendahnya trombosit.

Ini adalah kondisi langka dan serius, yang menyebabkan kerusakan hati dan menghancurkan sel darah merah dan trombosit (sel darah yang membantu pembekuan). 

Sebagian besar wanita dengan sindrom HELLP perlu melahirkan bayinya lebih awal dari yang diharapkan.

ilustrasi hipertensi pada ibu hamil (kompas.com)

5. Dampak tekanan darah tinggi saat hamil

Melansir Mayo Clinic, tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat membahayakan karena menyebabkan:

Aliran darah ke plasenta berkurang

Jika plasenta tidak mendapatkan cukup darah, janin mungkin menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi. 

Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang lambat (gangguan pertumbuhan intrauterin), berat badan lahir rendah, atau kelahiran prematur. 

Bayi yang lahir prematur dapat mengalami masalah pernapasan, peningkatan risiko infeksi, dan komplikasi lainnya.

Solusio plasenta

Dalam kondisi ini, plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum persalinan. 

Preeklamsia dan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko solusio plasenta. 

Solusio plasenta yang parah dapat menyebabkan pendarahan hebat, yang dapat mengancam jiwa Anda dan bayi Anda.

Halaman
1234