TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini, vaksin HPV sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Vaksin HPV ini telah dimasukkan ke dalam program imunisasi.
Tujuan pemberian vaksin HPV adalah untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV).
Bahkan, WHO juga merekomendasikan vaksin ini sebagai bagian dari imunisasi dasar.
Selain sebagai langkah pencegahan, vaksin HPV juga berperan dalam menurunkan angka kasus kanker serviks.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pentingnya vaksin HPV, kita bisa bertanya langsung dengan dokter estetika berkompeten seperti dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).
Baca juga: Bantu Janin Tumbuh Sehat! Ini 5 Manfaat Ajaib Buah Melon untuk Bumil
Pertanyaan:
Sebenarnya berapa prevalensi kejadian kanker serviks di Indonesia?
Suci Pratiwi, di Karanganyar
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) menjawab:
Di Indonesia itu sangat luar biasa.
Indonesia itu menurut data GLOBOCAN 2018 itu nomor 1 se-Asia Tenggara untuk kanker serviks.
Jadi, kanker serviks ini merupakan kanker dua tersering pada perempuan di Indonesia setelah kanker payudara.
Dan hampir ditemukannya sudah 70 persen pada stadium lanjut. Karena cakupan screening kita sangat rendah, pap smear kita sangat rendah hanya sekitar 24-25 persen saja.
Baca juga: 4 Gejala Depresi Pasca Persalinan yang Mengganggu Hubungan Ibu dan Bayi
Padahal idealnya itu 80 persen pada negara-negara maju untuk cakupan screeningnya.
Dan faktanya, ini yang luar biasa bahwa setiap 1 jam, 2 wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks.
Sebanyak 88 kasus baru, kanker serviks terjadi setiap harinya.
Berarti hampir 100 orang di Indonesia ini ketahuan setiap harinya ini untuk kanker serviks.
Karena apa? Benar-benar sangat rendah sekali awareness kita terhadap pemeriksaan kanker serviks.
Ini data tahun 2018 lho, kita gak tau besok-besok ini luar biasa gimananya.