3. Prestasi akademik menurun
Terlalu sering makan junk food juga bisa menurunkan kemampuan akademik pada anak, karena kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan.
Asupan lemak jenuh yang berlebihan dapat menurunkan fungsi kognitif yang dibutuhkan anak untuk belajar dan mencapai prestasi akademiknya.
Baca juga: 6 Peran Ayah dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak, Termasuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak
4. Hiperaktif
Asam lemak esensial akan berkurang atau bahka menghilang dalam makanan cepat saji.
Ini termasuk asam lemak tak jenuh ganda omega-3 dan omega-6, yang tidak dapat diproduksi dalam tubuh.
Lemak tak jenuh ini penting untuk pembentukan membran sel, dan diperlukan dalam kosentrasi tinggi di dalam otak dan retina.
Kurangnya nutrisi ini dikaitkan dengan peningkatkan perliaku antisosial dan hiperaktif.
Meski begitu, penelitian lanjut diperlukan untuk membuktikan hal ini.
5. Penyakit kronis
Konsumsi junk food berlebihan tidak hanya berisiko meningkatkan obesitas dan diabetes tipe 2, tapi juga meningkatkan risiko penyakit kronis.
Beberapa penyakit kronis yang bisa disebabkan karena junk food.
- Penyakit jantung
- Hipertensi
- Koelsterol tinggi
- Kanker
Baca juga: 6 Sumber Protein Hewani yang Bagus untuk Tumbuh Kembang Anak, Tak Hanya Telur dan Daging
6. Sembelit
Sembelit pada anak juga bisa disebabkan karena terlalu sering makan junk food atau makanan cepat saji.
Asupan lemak jenuh pada anak menjadi terlalu tinggi.
Sedangkan seratnya cenderung kurang yang dibutuhkan untuk melunakkan feses, sehingga terjadi sembelit.
7. Mudah lelah
Anak yang suka makan junk food cenderung kurang berenergi dan mudah lelah.
Ini karena tubuh anak kekurangan vitamin dan mineral yang seharusnya didapatkan dari makanan sehat sebagi modal untuk beraktivitas.
8. Asma, eksim, dan rinitis