6 Hal yang Perlu Diperhatikan Penderita Diabetes dan Hipertensi Saat Berpuasa, Jangan Paksakan Diri

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi tips berpuasa untuk orang yang punya diabetes hingga hipertensi

TRIBUNHEALTH.COM - Orang yang sakit pada dasarnya boleh tidak berpuasa Ramadhan dan bisa menggantinya di lain hari, termasuk orang yang mengalami gangguan atau sindrom metabolik.

Kendati demikian, orang yang memiliki kondisi tersebut terkadang ingin berpuasa dan memang memungkinkan jika merujuk pada evaluasi dokter.

Beberapa contoh sindrom metabolik antara lain gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, hingga obesitas.

Orang dengan kondisi tersebut perlu memperhatikan sejumlah hal agar saat berpuasa, masalah kesehatannya tidak kambuh.

Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini sejumlah tips yang bisa dilakukan.

1. Selalu konsultasi dokter

ilustrasi seseorang yang memeriksakan diri ke dokter (health.kompas.com)

Sebelum memulai puasa, penderita sindrom metabolik harus berkonsultasi dengan dokter untuk menilai apakah puasa aman. 

Dokter atau ahli gizi terdaftar dapat membantu mengubah pengobatan, dosis insulin, atau rencana diet untuk memastikan kontrol metabolisme yang stabil. 

Sebagian orang mungkin disarankan untuk tidak berpuasa sama sekali, sementara yang lain mungkin diberi panduan untuk berpuasa dengan aman.

Baca juga: 6 Tips agar Kadar Gula Darah Tetap Stabil Saat Puasa Ramadhan, Penting untuk Penderita Diabetes

2. Makan makanan bernutrisi saat sahur

Makanan sahur harus mengandung karbohidrat kompleks (biji-bijian utuh, oat, beras merah), makanan kaya serat (sayuran, buah, kacang-kacangan), dan protein sehat (telur, yogurt, kacang-kacangan).

Semua itu penting demi menyediakan energi berkelanjutan dan mencegah lonjakan atau penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba. 

Pastikan juga untuk minum banyak air dan cairan kaya elektrolit dapat mencegah dehidrasi dan pusing. 

Menghindari gula olahan dan karbohidrat olahan dapat membantu menstabilkan kadar glukosa darah sepanjang hari.

ilustrasi kadar gula darah rendah (Pixabay)

3. Pantau gula darah dan gejalanya

Pemantauan kadar gula darah secara teratur sangat penting bagi penderita diabetes atau sindrom metabolik lainnya. 

Memeriksa kadar glukosa darah sebelum, selama, dan setelah berpuasa membantu mendeteksi fluktuasi sejak dini.

Jika gejala hipoglikemia (pusing, kebingungan, keringat berlebih) atau hiperglikemia (haus berlebihan, sering buang air kecil, kelelahan) muncul, berbuka puasa segera sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Baca juga: 6 Tips untuk Meningkatkan Kesuburan Pria, Bisa Diterapkan Pengantin Baru agar Cepat Dapat Momongan

4. Modifikasi menu berbuka puasa secara bijak

Saat berbuka puasa, penting untuk berbuka puasa dengan makanan yang mudah dicerna seperti kurma (secukupnya), sumber protein, dan sayuran kaya serat untuk menghindari lonjakan gula darah secara tiba-tiba. 

Halaman
12