Para peneliti menemukan bahwa setelah 12 bulan, orang-orang yang meningkatkan asupan seratnya mengalami penurunan berat badan dan lemak visceral.
Memiliki lemak visceral berlebih dapat meningkatkan peradangan dan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan beberapa jenis kanker.
Jeruk juga mengandung flavonoid, senyawa dengan sifat antioksidan.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2017 menemukan bahwa asupan flavonoid yang tinggi membantu mengurangi massa lemak.
Baca juga: Mitos atau Fakta Ibu Menyusui yang Konsumsi Antibiotik Membuat Bayi Berisiko Mengalami Ruam Popok?
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Satu buah jeruk mengandung hampir seratus persen dari asupan vitamin C harian yang direkomendasikan untuk pria dan bahkan lebih banyak lagi untuk wanita.
Vitamin C mendukung sistem kekebalan tubuh.
Tubuh juga menggunakan vitamin C untuk membuat kolagen dan menggunakan lemak sebagai bahan bakar selama berolahraga dan saat istirahat.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2021 menemukan bahwa jus jeruk, terutama jus jeruk, mendukung sistem kekebalan tubuh.
Para peneliti mencatat bahwa jus jeruk mengurangi peradangan, yang menyebabkan banyak penyakit kronis.
Baca juga: 7 Kebiasaan Sebelum Tidur untuk Turunkan Berat Badan, Solusi Tampil Langsing Setelah Melahirkan
5. Membantu Penyerapan Zat Besi
Kandungan vitamin C dalam jeruk membantu tubuh menyerap zat besi.
Zat besi memungkinkan tubuh menggunakan oksigen dengan lebih baik, dan kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan.
Mendapatkan zat besi yang cukup sangat penting bagi orang-orang pramenopause yang kehilangan zat besi selama menstruasi.
Zat besi sangat penting bagi orang yang menjalankan pola makan nabati.
Tubuh menyerap zat besi dari makanan nabati lebih lambat daripada dari sumber hewani.
6. Mencegah sakir kronis
Jeruk mengandung flavonoid, yang memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, antivirus, dan antimikroba.
Penelitian telah menemukan bahwa antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan.
Stres oksidatif dapat menyebabkan peradangan yang terkait dengan diabetes, penyakit jantung, dan kanker tertentu.
Baca tanpa iklan