Mom and Baby

Kenalkan Alergen pada Anak Tanpa Khawatir! Simak 7 Tips Aman dari Para Ahli

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
Ilustrasi mengenalkan alergen pada anek

TRIBUNHEALTH.COM - Berikut tips aman mengenalkan alergen pada anak menurut para ahli. 

Siapapun bisa mengalami alergi makanan dan tidak bergantung pada riwayat keluarga. 

Sebaiknya alergen diperkenalkan sejak dini dalam kehidupan anak, karena dalam beberapa kasus, hal itu bisa membantu mencegah alergi di kemudian hari atau mengungkap rekasi parah yang sebaiknya dideteksi sejak dini. 

Ilustrasi mengenalkan alergen pada anak (pixabay.com)

Baca juga: ASI Ekslusif Berkualitas: Peran Pola Makan Ibu yang Tak Boleh Diabaikan

Melansir Eat This Not That, berikut kiat dan trik mengenalkan alergen dengan aman, bendar dan efektif kepada anak: 

1. Perkenalkan "Makanan yang Membuat Khawatir" Sejak Dini 

Makanan yang bisa menyebabkan reaksi alergi ialah makanan yang mengandung telur, susu, kedelai, gandum, kacang tanah, ikan (terutama kerang), kadang bahkan biji wijen. 

Berbagai penelitian dan ulasan telah menemukan bahwa mengenalkan alergen pada bayi di awal tahu n pertama (4-6 bulan) bisa mencegah perkembangan alergi terhadap makanan seiring dengan pertumbuhan anak. 

2. Tunggu Sampai Bayi Siap Makan Makanan Padat 

"Kita harus mempertimbangkan kemampuan bayi untuk makan makanan padat," jelas Dr. Sicherer.

Ketika anak sudah siap untuk makan makanan padat, tentunya makanan tersebut harus disajikan dalam bentuk yang aman, yakni berupa pasta, saus, bubur dan potongan-potongan kecil yang tidak perlu dikunyah (bagi sebagian anak yang belajar dengan cepat). 

Baca juga: Dokter Hans, Umumnya Ruam Popok Bisa Sembuh dalam Waktu Berapa Lama?

3. Perhatikan Tanda-tanda Bayi Mungkin Memiliki Alergi 

Saat mulai memasukkan daftar alergen ke dalam pola makan anak, orangtua harus menyadari reaksi alergi terhadap makanan yang baru dialami. 

Hal ini penting diperhatikan karena ada reaksi ringan dan berat terkait dengan alergi makanan. 

"Hal yang dialami bayi dan membuat Anda berpikir bahwa mereka mungkin memiliki alergi adalah memiliki ruam kulit yang disebut eksim atau dermatitis atopik," kata Dr. Sicherer. 

Ruam dan gatal mungkin muncul di wajah, lengan, kaki, dada, dan/atau punggung bayi.

Seringkali gejala alergi berkaitan dengan pencernaan dan terlihat dalam waktu singkat setelah bayi mengonsumsi makanan tersebut. 

Gejala lain yang dialami seperti diare atau darah dalam tinja, gatal-gatal, muntah, ruam, dan pembengkakan.

Pada kasus parah, anak mungkin mengalami kesulitan bernapas, batuk atau mengi, maupun wajah pucat atau membiru. 

Menurut Main Street Pediatrics, banyak reaksi parah yang terjadi sekitar 10-15 menit setelah konsumsi makanan, tapi beberapa reaksi ringan mungkin perlu waktu beberapa jam. 

ilustrasi anak yang mengalami alergi (health.grid.id)

Baca juga: 7 Kebutuhan Nutrisi Penting untuk Ibu Hamil, Dukung Pertumbuhan dan Perkembangan Janin

4. Menyajikan Makanan yang Berpotensi Menimbulkan Alergen dengan Cara Kreatif

Halaman
123