"Karena kan kalau untuk melakukan perawatan softlens itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jadi orang itu harus komitmen memiliki waktu tersediri untuk mengurus softlens."
Durasi Penggunaan Softlens yang Dianjurkan agar Mata Tetap Sehat
Baca juga: Turunkan Gula Darah dengan Alami, Ini 5 Manfaat Minyak Bawang Putih yang Wajib Diketahui
Sayangnya banyak masyarakat yang belum memahami jangka waktu yang dianjurkan dalam penggunaan softlens.
dr. Naziya menyampaikan bahwa lensa kontak ada yang extended wear dan non-extended wear.
Ia menjelaskan, extended wear ialah digunakan terus-menerus tanpa dilepas-lepas. Sedangkan non-extended wear ialah softlens yang dilepas.
"Untuk lensa kontak, itu kan ada yang extended wear, ada yang non-extended wear," tutur dr. Naziya.
"Extended wear ini yang dipakai terus tanpa dilepas-lepas. Kalau yang non-extended wear, itu dilepas."
Kata dr. Naziya, softlens yang non-extended wear masih terbagi lagi, yakni daily dispossible, yakni setiap hari penggunaanya harus diganti.
Baca juga: 10 Manfaat Daun Lobak: Rahasia Alami Kendalikan Gula darah
Ada juga yang weekly, yakni basanya diganti setiap 2 minggu sekali, dan ada juga yang monthly, yakni setiap satu bulan harus diganti.
"Nah, yang non-extended wear ini ada yang terbagi lagi. Ada yang daily dispossible, jadi setiap hari diganti. Jadi ada yang weekly, biasa 2 minggu sekali, dan ada yang monthly, jadi setiap satu bulan," tuturnya.
Dokter spesialis mata, dr. Naziya menegaskan bahwa jangka waktu penggunaan softlens ini tergantung dari jenis lensa kontak yang digunakan.
Namun, untuk lensa kontak nom-extended wear yang lepas pasang, maksimal digunakan sekitar 8 sampai 12 jam.
"Jadi, untuk jangka waktunya tergantung dari jenis lensa kontak yang digunakan."
"Tapi, untuk yang non-extended wear, yang lepas pasang, itu maksimal boleh dipakai sekitar 8 jam. Ya maksimal-maksimal 12 jam, itu harus dilepas dulu." tandasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Naziya Sp.M. Seorang dokter spesialis mata dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
(TribunHealth.com/PP)