Makan makanan sehat dengan mengonsumsi setidaknya 5 porsi buah dan sayuran sehari dan protein setidaknya dua kali seminggu.
Batasi asupan gula, garam, dan lemak jenuh.
Makan makanan bertepung secukupnya dan minum 6 – 8 gelas air sehari.
Penelitian menunjukkan bahwa membuat pilihan makanan yang tepat dapat melindungi fungsi otak Anda dan menurunkan kemungkinan terkena demensia.
Selain itu, bagi penderita demensia, nutrisi yang tepat dapat menjaga tubuh tetap kuat dan meredakan gejala perilaku.
Makanan manis, karbohidrat olahan, dan makanan berlemak dapat menyebabkan penambahan berat badan, sehingga Anda berisiko mengalami masalah kesehatan lebih lanjut seperti diabetes.
Diabetes sangat erat kaitannya dengan Alzheimer.
Baca juga: 10 Manfaat Minyak Bawang Putih, Ramah untuk Penderita Diabetes dan Kolesterol Tinggi
Kelola stres
Stres yang terus-menerus dapat memengaruhi otak, sehingga meningkatkan risiko demensia.
Banyak penelitian yang mengaitkan kecemasan dengan perkembangan Alzheimer, terutama pada orang yang sudah berisiko terkena penyakit tersebut.
Untuk mengelola stres, rileks dan bersenang-senanglah setiap hari.
Pastikan untuk mengendalikan stres dengan sengaja meluangkan waktu untuk bersantai.
Temukan aktivitas santai yang akan membuat Anda rileks dan lakukan aktivitas tersebut – entah itu merajut, berjalan-jalan di taman, yoga, atau bermain dengan anjing Anda.
Tidur yang cukup
Penderita Alzheimer umumnya menderita insomnia dan masalah tidur lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bukan hanya gejala Alzheimer, tetapi juga kemungkinan faktor risiko.
Peneliti menemukan bahwa tidur yang buruk dan terganggu memicu penumpukan protein tertentu di otak yang dapat menyebabkan gangguan memori dan Alzheimer.
Dengan demikian, tidur lebih nyenyak dapat membersihkan beban protein di otak.
Jadikan tidur sebagai prioritas dengan menetapkan jadwal tidur yang teratur.
Jika insomnia menjadi masalah, cobalah berolahraga, membuat ritual tidur yang menenangkan, atau berkonsultasi dengan dokter.