TRIBUNHEALTH.COM - Demensia merupakan kondisi penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.
Demensia dapat mengganggu kemampuan berpikir, mengingat, serta bernalar pada lansia.
Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang secara khusus memengaruhi bagian otak yang mengendalikan pikiran, ingatan, dan bahasa.
Penyakit lain seperti Penyakit Huntington, Penyakit Parkinson, dan penyakit Creutzfeldt-Jakob dapat berkembang menjadi demensia, seperti dilansir kanal kesehatan Times of India.
Hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari karena menjadi pelupa, bahkan pada area terkecil dalam rumah sekalipun.
Dalam bahasa awam, demensia bisa disamakan dengan pikun.
Untungnya, demensia bisa dicegah sejak usia muda.
Olahraga teratur
Lakukan aktivitas fisik.
Ini harus mencakup aktivitas aerobik dan ketahanan selama sekitar 150 menit seminggu dengan intensitas sedang.
Olahraga fisik teratur dapat mengurangi risiko terkena demensia hingga 50 persen.
Olahraga juga dapat memperlambat penurunan lebih lanjut pada mereka yang sudah mulai mengalami masalah kognitif.
Berolahragalah setidaknya selama 30 menit, 5 kali seminggu.
Baca juga: 5 Tanda Kekurangan Nutrisi Serta Makanan yang Bisa Mengatasi, Magnesium Bisa Didapat dari Alpukat
Tetap aktif secara mental
Latihlah pikiran Anda dengan melakukan aktivitas yang menantang diri Anda secara mental, seperti belajar, mempelajari bahasa baru, mengerjakan teka-teki silang, bermain permainan papan, membaca buku atau menulis, dan bersosialisasi.
Tantangan mental membantu membangun otak, sehingga tidak mudah terserang lesi yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
Stimulasi mental juga dapat membantu memperlambat kerusakan otak pada orang yang sudah mengidap penyakit tersebut.
Berlatihlah memainkan alat musik, pelajari bahasa asing, bacalah buku yang bagus, dan tekuni hobi baru.
Semakin besar hal baru dan tantangan yang Anda hadapi, semakin besar pula manfaatnya.
Makan makanan sehat