Dokter, Seberapa Luas Masyarakat Umum Kecanduan Krim Pemutih? dr. Arieffah Beri Penjelasan

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi penggunaan krim pemutih wajah

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak produk perawatan kulit yang menjanjikan hasil instan dan beredar di pasaran. 

Salah satunya adalah krim pemutih yang memiliki klaim dapat memutihkan kulit secara instan.

Penggunaan produk pemutih wajah, apalagi yang tidak berlisensi BPOM atau krim abal-abal, memiliki berbagai efek samping. 

Oleh karena itu, pentingnya untuk berhati-hati saat membeli krim pemutih, terutama jika membelinya via online. 

Baca juga: Dokter, Gimana Cara Diri Kita Menerima Warna Kulit Alami Kita Tanpa Harus Menggunakan Krim Pemutih?

Sebelum membeli krim pemutih, pastikan Anda mengetahui kandungan apa saja yang ada di dalam krim pemutih tersebut. 

Penggunaan krim pemutih dengan kandungan yang tidak aman dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit. 

Membahas mengenai krim pemutih, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. 

Ilustrasi penggunaan krim pemutih (Freepik.com)

Pertanyaan:

Dokter, apakah ada penelitian atau statistik yang menunjukkan seberapa luas masalah kecanduan krim pemutih di masyarakat saat ini?

Natasya, Boyolali.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp.KK menjawab: 

Untuk statistik, bagan, atau jornal, yang secara langsung menyasar seberapa banyak kecanduan krim pemutih, saya belum menemukan. 

Akan tetapi, yang saya temukan itu berapa banyak penjualan whitening online. 

Jadi seberapa besar google search di Indonesia yang mencari keywords krim pemutih itu banyak. 

Kemudian berapa banyak dari e-commerce yang menjual krim-krim yang mengandung pemutih ilegal itu ada. 

Baca juga: Dok, Adakah Perbedaan Efektivitas Antara Krim Pemutih yang Dijual Bebas dan Diresepkan oleh Dokter?

Memang sekarang e-commerce itu banyak, jadi kita harus bisa melimitasi diri kita sendiri. 

Karena sering kali yang dijual di e-commerce itu juga menyesatkan. 

Menyesatkannya karena mereka tidak mencantumkan isi atau kandungan dari krim yang mereka jual. 

Kedua, sering kali judulnya itu seolah-olah bahan alami, tapi ternyata yang dimasukkan tidak sesuai. 

Baca juga: 9 Cara Mudah Melembapkan Kulit, Bikin Kulit Lebih Bercahaya dan Sehat

Jadi menurut saya, jika memang Anda memiliki masalah kulit, datang saya ke dokter spesialis kulit dan kelamin. 

Halaman
123