Olahraga teratur mengurangi risiko obesitas, hipertensi, dan risiko kardiovaskular lainnya.
Efek Samping
1. Meningkatkan tekanan darah
Kafein merupakan stimulan yang dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah (hipertensi).
Bagi penderita hipertensi atau sensitif terhadap kafein, hal ini dapat menambah beban pada jantung dan pembuluh darah, sehingga berpotensi meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular.
2. Memicu detak jantung tidak teratur
Kopi dapat menyebabkan aritmia (detak jantung tidak teratur), terutama pada orang yang rentan terhadap masalah jantung.
Palpitasi atau takikardia dapat terjadi akibat asupan kafein yang tinggi, sehingga berbahaya bagi sebagian orang.
3. Meningkatkan kadar kolesterol
Kopi yang tidak disaring, seperti French press atau espresso, mengandung diterpen seperti cafestol dan kahweol, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat).
Kolesterol tinggi merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit jantung.
Baca juga: 8 Sumber Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Jangka Panjang, Berisiko Sebabkan Kanker
4. Menimbulkan kecemasan dan stres
Kafein yang berlebihan dapat meningkatkan hormon stres seperti kortisol, yang menyebabkan kecemasan dan detak jantung yang lebih tinggi.
Stres kronis berkontribusi terhadap penyakit jantung seiring berjalannya waktu.
5. Menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit
Kopi bersifat diuretik, dan konsumsi berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi atau hilangnya kalium dan magnesium, yang penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kesimpulan
Kopi bisa baik dan buruk bagi jantung, sebagian besar bergantung pada kesehatan individu, kecenderungan genetik, dan kebiasaan konsumsi.
Moderasi adalah kuncinya—membatasi asupan hingga 2–4 cangkir per hari dan memilih kopi yang disaring dapat membantu menyeimbangkan manfaat dan risikonya.
Bagi individu dengan kondisi jantung, berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sangat penting untuk memahami bagaimana kopi cocok dengan gaya hidup mereka.
(TribunHealth.com)