Kebanyakan Duduk vs Kebanyakan Rebahan, Mana yang Paling Berbahaya untuk Kesehatan?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seseorang yang memiliki kebiasaan rebahan

Duduk dalam waktu lama juga dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk, yang dapat menyebabkan masalah tulang belakang, leher, dan bahu, dan dapat mempercepat degenerasi cakram tulang belakang.

Bahkan olahraga teratur tidak dapat sepenuhnya mengimbangi risiko duduk berlebihan, karena penelitian menyoroti bahwa lebih dari 10,5 jam waktu duduk setiap hari dikaitkan dengan risiko gagal jantung dan kematian kardiovaskular yang lebih tinggi.

Baca juga: 7 Bahaya Kesehatan Akibat Duduk Terlalu Lama, Risiko Kenaikan Berat Badan dan Penyakit Jantung

Dampak berbaring

Berbaring untuk beristirahat atau tidur tidak memiliki risiko.

Namun, berbaring berlebihan di luar jam tidur dapat menyebabkan penurunan kondisi fisik.

Misalnya, hal itu dapat melemahkan otot, meningkatkan penumpukan lemak, dan memperlambat proses metabolisme, terutama pada orang yang terbaring di tempat tidur.

Tidak seperti duduk, berbaring datar mengurangi tekanan pada tulang belakang, sehingga kecil kemungkinannya menyebabkan masalah muskuloskeletal seperti nyeri punggung.

Namun, kebiasaan berbaring saat terjaga dapat menyebabkan efek negatif yang sama seperti duduk, seperti sirkulasi yang melambat dan berkurangnya pengeluaran energi.

Dalam kasus yang ekstrem, hal ini dapat menyebabkan luka baring atau atrofi muskuloskeletal pada individu yang tidak dapat bergerak.

Satu-satunya pengecualian, tentu saja adalah tidur.

Tubuh kita memerlukan waktu sekitar delapan jam untuk beristirahat guna menyelesaikan berbagai proses perbaikan fisiologis.