TRIBUNHEALTH.COM - Generasi sekarang dikaitkan dengan kebiasaan tidak banyak bergerak.
Ketika di sekolah atau tempat kerja, orang kebanyakan duduk karena harus bekerja di hadapan komputer.
Namun ketika pulang bekerja, terkadang gaya hidup tidak banyak bergerak tetap dilakukan.
Misalnya dengan bermain HP sambil rebahan.
Padahal berjam-jam tanpa beraktivitas fisik tidak hanya menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat, tetapi juga dapat merusak aspek kesehatan lainnya.
Berikut ini fakta mengenai dampak kebanyakan duduk maupun rebahan
Keduanya merupakan perilaku yang tidak banyak bergerak atau sedentary lifesyle
Para ahli tidak menganjurkan duduk, berbaring, atau berbaring karena keduanya merupakan perilaku sedentary yang dapat merugikan kesehatan dalam jangka panjang.
Keduanya dikaitkan dengan rendahnya tingkat pengeluaran energi.
Duduk, berbaring, atau berbaring, semuanya merupakan contoh perilaku sedentary.
Mengapa duduk atau berbaring dapat merugikan kesehatan
Saat kita duduk atau berbaring, kita tidak menggunakan kaki dan bokong yang memiliki beberapa otot terbesar di tubuh kita.
Sebaliknya, otot-otot tersebut berkontraksi saat kita berdiri tegak.
Ini penting untuk berbagai proses dalam tubuh yang memengaruhi gula darah, kadar kolesterol, dan proses metabolisme lainnya.
Saat kita kebanyakan duduk di kursi atau berbaring di sofa atau tempat tidur, gula darah dapat melonjak dan kolesterol jahat dapat meningkat.
Baca juga: 4 Dampak Obesitas terhadap Gula Darah, Sebabkan Resistensi Insulin dan Meningkatkan Kortisol
Dalam sebuah studi yang ditulis bersama oleh John P. Thyfault, seorang profesor madya fisiologi molekuler dan integratif di University of Kansas Medical Center di Kansas City, para pria muda yang sehat diminta untuk membuat diri mereka tidak banyak bergerak dengan pilihan: menyetir ke tempat kerja, lebih banyak membaca di tempat tidur, duduk di depan televisi selama berjam-jam, dan sebagainya.
Dalam studi tersebut ditemukan bahwa dalam waktu dua minggu setelah menjadi lebih banyak tidak aktif, individu-individu yang sehat ini mulai mengembangkan masalah metabolisme.
Efek buruk dari terlalu banyak duduk
Duduk dalam waktu lama dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa duduk memperlambat sirkulasi darah, dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya termasuk kondisi seperti trombosis vena dalam.