Hal ini karena pemanis buatan dapat menyebabkan peningkatkan insulin, yang menurunkan gula darah.
Jadi, meskipun pemanis buatan tidak meningkatkan gula darah secara langsung, pemanis buatan tetap dapat menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik.
Baca juga: 6 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari, Menurunkan Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit
4. Perubahan mikrobioma usus
Bakteri dalam usus bereaksi secara berbeda terhadap pemanis buatan dibandingkan dengan gula asli.
Misalnya, sakarin dan sukralosa diketahui dapat mengubah mikrobioma usus.
Pada manusia, keduanya dikaitkan dengan disbiosis, yaitu ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat.
5. Meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung
Sebuah studi besar menemukan bahwa sering mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan di usia paruh baya dan lanjut, dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena stroke dan kejadian terkait penyakit jantung.
Namun, diperlukan lebih banyak studi untuk memahami hubungan ini.
Baca juga: 10 Makanan Kaya Serat, Bantu Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil Sepanjang Hari
6. Meningkatkan risiko sindrom metabolik
Penelitian telah mengaitkan pemanis buatan dengan perkembangan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah istilah untuk sejumlah faktor risiko yang meningkatkan risiko masalah kesehatan utama seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Faktor risiko ini meliputi:
- Lemak di sekitar pinggang
- Tingkat trigliserida tinggi
- Kolesterol HDL (baik) rendah,
- Tekanan darah tinggi
- Gula darah tinggi
Untuk menggantikan pemanis alami, Anda dapat menggunakan gula alami seperti madu, gula kelapa, atau sirup maple murni.
Namun penting untuk diingat, pemanis alami juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Baca juga: 7 Potensi Biji Labu untuk Kesehatan, Kendalikan Gula Darah hingga Cegah Sembelit
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)