Hal lain yang bisa dikenali dari masa subur yakni membuat grafik suhu bassal.
"Cara yang lain bisa saja dengan ovulation test. Tapi kan konsumtif sekali harus beli alatnya, bolak balik ngecek terus sampai ketemu titiknya,"
Baca juga: 7 Manfaat Ghee untuk Diabetes, Konsumsi dalam Jumlah Sedang Ya!
"Hal yang lain yang bisa dikenalin juga, masa subur itu kalau telat mens nya, bikin grafik suhu bassal. Jadi kita bisa mengenali ini lagi masa subur atau enggak. Misalnya setiap hari ngeplot di grafik 'oh ini dari hari pertama mens', haru kedua dan selanjutnya di plot sampai titik tertentu itu suhunya akan meningkat. Jadi grafiknya naik, nah kalau itu berarti dari rata-rata suhu kita 36,1 atau 36,3," terangnya.
"Kalau suhunya naik antara 0,4 sampai 0,8, itu berarti mau memasuki fase ovulation time,"
dr. Maria menambahkan, masa subur bisa dikenali dari lendir vagina.
Lebdir vagina di masa subur seperti ingus yang encer dan bening, jika ditarik tidak akan putus.
Keluar lendir bening dan cair sudah menunjukkan fase subur.
Namun, lendir yang hanya sebentar-sebentar patah dan berwarna kuning, berarti tidak menunjukkan masa subur.
"Dari lendir vagina juga bisa dikenali. Lendir vagina di masa subur itu kayak ingus yang encer dan bening. Kalau ditarik lendirnya gak putus. Nah, itu sudah menunjukkan fase subur. Tapi kalau lendir yang cuma sebentar-sebentar patah, warnanya kuning itu bukan." pungkasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Ratna Andjani Sp.OG., M.Med. Seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS St. Carolus Summarecon, Serpong.
(TribunHealth.com/PP)