Jika Memiliki Double Chin, Apakah Ada Kemungkingan Terburuk Mengenai Kesehatan Pasien Dok?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seseorang yang memiliki double chin

TRIBUNHEALTH.COM - Memiliki double chin seringkali menjadi permasalahan. 

Ya, adanya double chin kerap dianggap sebagai tanda gemuk atau bertambahnya berat badan. 

Selain itu, adanya double chin juga akan terlihat seperti memiliki dua dagu.

Tak heran jika banyak individu, terutama wanita yang merasa kurang percaya diri dengan adanya double chin. 

Maka dari itu, banyak individu yang berusaha melakukan apapun untuk mengatasi double chin yang mengganggu. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengatasi double chin, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari. 

ilustrasi seseorang yang merasa kurang percaya diri dengan adanya double chin (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: 8 Manfaat Matcha untuk Tubuh, Kaya Nutrisi dan Tinggi Antioksidan

Pertanyaan: 

Apabila seseorang memiliki double chin, apakah terdapat kemungkinan terburuk yang terkait dengan kesehatan pasien?

Anita, di Wonogiri 

dr. Caryn Miranda Saptari menjawab: 

Untuk double chin sendiri kalau terjadinya karena obesitas atau kelebihan berat badan, kemungkinan terburuknya ya akan bisa mengakibatkan syndrom metabolik. 

Jadi lama kelamaan kalau kelebihan berat badan kan kita bisa terjadi penumpukan kolesterol yang bisa menyebabkan risiko adanya serangan jantung atau risiko stroke. 

Jadi lebih kepada obesitasnya itu sendiri. 

Tapi kalau double chinnya karena kelainan anatomis, bawaan dari lahir, ya itu gak akan ada risiko yang berat.

Baca juga: 7 Rutinitas Efektif Mengelola Kadar Gula Darah bagi Penderita Diabetes

Profil dr. Caryn Miranda Saptari 

Profil dr. Caryn Miranda Saptari, dokter yang aktif mengikuti workshop maupun webinar (Dok. Pribadi dr. Caryn Miranda Saptari)

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.

Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.

dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.

Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.

Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.

Halaman
12