Kebiasaan Mengunyah Permen Karet Apakah juga Mempengaruhi Terbentuknya Double Chin Dok?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi mengunyah permen karet

TRIBUNHEALTH.COM - Penampilan adalah hal utama yang selalu diperhatikan oleh setiap individu. 

Tak heran mengapa selalu memperhatikan penampilan. Pasalnya penampilan akan mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. 

Rupanya banyak masyarakat yang menganggap jika adanya double chin bisa mempengaruhu penampilan hingga kurang percaya diri. 

Bahkan, beredar anggapan di masyarakat jika adanya double chin menjadi tanda naiknya berat badan. 

Itulah mengapa seseorang yang memiliki double chin ini berusaha melakukan berbagai caa agar double chin teratasi. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai double chin, kita bisa bertanya langsung dengan dokter yang berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari. 

Ilustrasi senam wajah untuk atasi double chin (health.kompas.com)

Baca juga: Dokter, Adakah Kondisi Medis yang Tidak Disarankan Treatment Vampire Facial?

Pertanyaan: 

Apabila seseorang memiliki kebiasaan mengunyah permen karet, secara kan dia melakukan pengunyahan berulang. Apakah hal ini mempengaruhi terbentuknya double chin?

Diandra, di Pamekasan 

dr. Caryn Miranda Saptari menjawab: 

Kalau untuk mengunyah permen karet, sebetulnya tidak ada hubungan langsung dengan double chin. 

Malah lebih kepada pembesaran otot rahang. Karena kan gerakan mengunyah berulang, jadi otot rahangnya dilatih terus menerus, sehingga otot rahangnya kelihatan lebih besar. 

Jadi biasanya berpengaruh kepada bentuk muka pasien terlihat lebih lebar, karena otot rahangnya besar. 

Profil dr. Caryn Miranda Saptari 

Profil dr. Caryn Miranda Saptari, dokter yang aktif mengikuti workshop maupun webinar (Dok. Pribadi dr. Caryn Miranda Saptari)

Baca juga: 4 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat Jelas di Wajah, Bengkak hingga Kulit Kering

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.

Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.

dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.

Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.

Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.

Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.

Baca juga: 7 Cara Jitu Atasi Insomnia, Kualitas Tidur jadi Lebih Baik

Halaman
12