Pak, Apakah Kekerasan pada Anak Berdampak pada Mental, Terutama dalam Mengendalikan Emosi?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi orang yang melakukan kekerasan kepada anak kecil

TRIBUNHEALTH.COM - Sekarang ini sudah sering kali kita menjumpai kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekitar. 

Mirisnya, anak-anak lah yang menjadi korban kekerasan tersebut. 

Umumnya kekerasan ini dilakukan oleh orang terdekat dari korban tersebut.

Seperti orangtua, paman, bibi, saudara kandung, kakek, nenek, guru hingga teman sebaya. 

Tindak kekerasan tersebut tentunya bisa menimbulkan dampak buruk bagi anak yang menjadi korban. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kekerasan pada anak, kita bisa menanyakan langsung dengan psikolog yang berkompeten seperti Adib Setiawan S.Psi., M.Psi. 

ilustrasi orangtua melakukan kekerasan pada anak (kompas.com)

Baca juga: Bahaya Konsumsi Suplemen Pemutih Berlebihan, Begini Kata Ahli Gizi

Pertanyaan: 

Apakah kekerasan pada anak berdampak pada mental, terutama dalam mengendalikan emosi anak tersebut? 

Rena, di Lumajang 

Psikolog Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menjawab: 

Iya, tentunya  anak ini kan belajar melalui meniru salah satunya. 

Kalau orangtuanya itu mudah marah, mudah melakukan kekerasan, kan anak pengendalian dirinya juga kurang. 

Secara gak langsung, anak juga akan menjadi mudah marah, mudah kesal. 

Pengendalian dirinya pun juga akan meniru orangtuanya.

Profil Adib Setiawan S.Psi., M.Psi

Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan,S.Psi.,M.Psi. (Dokumen pribadi Adib Setiawan, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak.)

Baca juga: Mungkinkah Remaja Laki-laki Menderita Kanker Prostat, dr. Rizki Muhammad Ihsan Jelaskan Ini

Adib merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.

Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.

Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.

Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.

Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.

Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.

Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.

Sebelum berpraktek di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ia sempat praktek di Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.

Baca juga: 5 Rahasia Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, Kanker dan Paru-paru Menurut WHO

Riwayat Pendidikan

S1 Psikolog UIN Jakarta 2001-2005

S2 Profesi Psikolog Universitas Tarumanegara Jakarta 2007-2009

Pengabdian Masyarakat

- Relawan medis di Rumah Sakit Dr. Suyoto Kementerian Pertahanan pada 2020 selama 2 bulan

- Relawan bencana alam di Selat Sunda bidang psikologi pada Desember 2018 - Januari 2019

- Relawan psikolog di Yayasan Cinta Harapan Indonesia Autism Center 2008-sekarang.


(TribunHealth.com/PP)