Gejala kelelahan dan depresi sama-sama mencakup energi yang rendah, motivasi yang minim, serta anhedonia, atau hilangnya minat terhadap aktivitas yang menyenangkan, tambah Dimitriu.
Salah satu cara membedakannya adalah dengan melihat minat seseorang dalam beraktivitas.
Orang yang merasa lelah masih memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu, tetapi kekurangan energi. Sebaliknya, orang dengan depresi cenderung kehilangan minat pada aktivitas itu sendiri.
"Hal penting lainnya yang harus dipertimbangkan adalah berapa lama suasana hati buruk berlangsung, dan apakah itu membaik setelah tidur," kata Dimitriu.
Tidur yang nyenyak di malam hari biasanya bisa memperbaiki suasana hati orang yang kelelahan, katanya.
Namun, kelelahan akibat depresi sering kali memengaruhi setiap aspek kehidupan seseorang, tambah Ricke.
Baca juga: 7 Tanda Tubuh Mulai Kelebihan Gula, Cepat Lelah, Gampang Haus, hingga Penglihatan Kabur
Dampak Depresi dalam Kehidupan Sehari-hari
Secara fisik, kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, atau berpakaian bisa menjadi sangat sulit dilakukan.
"Tubuh bisa terasa berat, lamban, dan kaku akibat depresi," jelas Ricke.
Secara kognitif, depresi dapat menyebabkan "kesulitan dalam menjaga fokus, berkonsentrasi, dan memproses informasi," tambah Ricke.
Kurang tidur juga bisa menimbulkan efek kognitif serupa, yang membuat konsentrasi menjadi sulit.
Secara emosional, efek depresi bisa sangat kuat.
"Kelelahan membuat semakin sulit untuk menyingkirkan pikiran dan perasaan yang sudah membingungkan, yang merupakan bagian dari depresi," jelas Ricke.
Menjalin hubungan emosional dengan teman, keluarga, atau orang-orang di sekitar juga bisa menjadi lebih menantang saat merasa lelah, tambahnya.
Dan pada akhirnya, "hal ini bisa memperparah rasa kesepian dan keputusasaan," ujar Ricke.
(TribunHealth.com)