Terlalu banyak mengonsumsi bahan ini juga bisa berefek negatif terhadap pencernaan.
Begitu pula dengan asam lambung.
Bawang merah dapat menurunkan otot sfingter esofagus yang berada di bagian bawah kerongkongan.
Otot ini berfungsi untuk menutup dan mencegah masuknya cairan asam lambung ke kerongkongan.
Oleh karenanya, kendor atau turunnya otot sfingter esofagus berpotensi menyebabkan penyakit asam lambung kambuh.
Baca juga: 5 Manfaat Rutin Konsumsi Buah Pepaya, Menguatkan Imun Tubuh dan Cegah Oksidasi Kolesterol
Interaksi dengan obat
Orang yang mengonsumsi obat tertentu juga perlu memperhatikan konsumsi bawang merah, terutama agar tidak berlebihan.
Pasalnya bawang merah memiliki efek antikoagulan yang membantu mencegah pembekuan darah.
Beberapa penelitian melaporkan, bawang merah berpotensi mengganggu obat pengencer darah seperti warfarin, serta sedikit meningkatkan risiko pendarahan.
Namun, penelitian-penelitian tersebut tak menyebutkan jumlah bawang yang diperlukan untuk menimbulkan risiko kesehatan, sehingga masih memerlukan lebih banyak riset.
Orang yang perlu berhati-hati dengan bawang merah
Kendati secara umum aman, konsumsi bawang merah dapat memberikan efek samping seperti yang sudah disinggung.
Orang dengan kondisi tertentu harus berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Orang yang sehat pun tidak boleh berlebihan mengonsumsi makanan ini.
Beberapa yang mungkin perlu membatasi antara lain:
- Penderita asam lambung
- Alergi bawang merah
- Punya masalah pencernaan
- Orang dengan gangguan pendarahan.