"Kalau kemudian terjadi sesuatu di perjalanan acne, itu akan menyebabkan si bopeng. Nah bopeng sendiri ada macam-macam. Tipenya ada yang ice pick scar, kemudian rolling scar, boxcar scar, itu juga macam-macam,"
"Terus kemudian ada juga yang menonjol, disebut papulo scar. Jadi papul kayak beruntus gitu dan keloid. Jadi hypertrophic scar dan keloid itu juga bisa terjadi pada bekas acne," tambahnya.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Ammarilis menegaskan bahwa paparan sinar matahari bisa menambah risiko terjadinya bopeng.
Jika mengalami acne atau masalah lain, baik kulit berjerawat maupun tidak, disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari atau radiasi dari sinar-sinar yang lain.
"Kalau untuk mencegah, sebenarnya begini. Apasih yang bisa menambah risiko terjadinya bopeng pada penderita acne. Salah satunya adalah paparan sinar matahari,"
Baca juga: Profil dr. Orlen P. Sompotan M.Biomed, yang Dikenal Sebagai Facelift and Counturing Expert
"Jadi kalau misalnya beracne dan lain sebagainya, memang ya baik itu kulit yang beracne atau tidak, kita memang disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari atau radiasi dari sinar-sinar yang lain," sambung dr. Ammarilis.
Perlu diketahui bahwa sinar matahari bisa merusak DNA pembentuk sel, sehingga bisa meningkatkan risiko terbentuknya bopeng pasca acne.
Sebagai uapaya mencegah bopeng, disarankan untuk tidak memegang atau melakukan tindakan pemencetan pada jerawat.
Hindarkan tangan dari wajah, karena tangan banyak bakerti yang meningkatkan risiko jerawat.
Salah penanganan pada jerawat, misalnya memencet jerawat sendiri dan sebagainya, justru meningkatkan risiko terjadinya scar.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kebersihan rongga mulut di sini
"Namun yang dari sinar matahari itu bisa merusak DNA pembentuk sel yang sel nya ini juga lagi sedang penyembuhan si jerawat itu, jadi sangat mengganggu. Jadi meningkatnya risiko terbentuknya bopeng pasca acne,"
"Terus untuk mencegah bopeng, jangan pernah utak utik jerawat. Tangan ini tidak untuk ditaruh di wajah. Karena tangan keseharian juga berbakteri dan lain sebagainya itu akan meningkatkan risiko jerawat. Kemudian kalau kita salah dalam penangannya, misalnya utak-utik sendiri pengen dikeluarin dan lain sebagainya, salah kejadian itu malah meningkatkan risiko terjadinya scar." tandas dr. Ammarilis.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/PP)