Nutrisi ini, yang sering ditekankan dalam diskusi tentang buah naga saat hamil, membantu mencegah cacat lahir, meningkatkan tingkat energi, dan mendukung perkembangan tulang janin.
Apalagi kandungan magnesiumnya dapat bermanfaat untuk mengatasi komplikasi pascamenopause pada wanita
Efek Samping Buah Naga
Buah naga, yang dikenal dengan penampilannya yang mencolok dan potensi manfaat kesehatannya, umumnya aman bagi kebanyakan orang bila dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Namun, seperti banyak makanan lainnya, makanan ini dapat memiliki beberapa efek samping bagi individu tertentu. Beberapa efek samping buah naga yang umum meliputi:
1. Reaksi Alergi
Beberapa orang mungkin alergi terhadap buah naga, mengalami gejala seperti gatal, bengkak, gatal-gatal, atau bahkan reaksi alergi yang lebih parah.
Jika Anda rentan terhadap alergi makanan, berhati-hatilah saat mencoba buah naga.
2. Masalah Saluran Pencernaan
Konsumsi buah naga secara berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada saluran cerna.
Kandungan serat yang tinggi dapat menyebabkan diare, sakit perut, atau kembung pada beberapa individu.
3. Efek Pencahar
Karena kandungan seratnya, buah naga dapat memberikan efek pencahar ringan.
Meskipun hal ini bermanfaat bagi penderita sembelit, hal ini mungkin menimbulkan masalah jika dikonsumsi berlebihan.
4. Interaksi dengan Obat-obatan
Buah naga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat tekanan darah tinggi atau diabetes, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum menambahkan buah naga ke dalam makanan Anda, karena dapat memengaruhi kemanjuran obat.
5. Batu Ginjal
Beberapa orang dengan riwayat batu ginjal sebaiknya mengonsumsi buah naga dalam jumlah sedang, karena mengandung oksalat yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu.
Penting untuk diingat bahwa efek samping ini tidak dialami oleh semua orang, dan buah naga dapat menjadi tambahan makanan sehat jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.
Jika Anda memiliki kekhawatiran atau kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memasukkannya ke dalam makanan Anda.
(TribunHealth.com)