Tips dan Trik

Turunkan Gula Darah dengan Obat Herbal Daun Kelor, Ini Cara Mengolahnya

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
manfaat konsumsi daun kelor untuk kesehatan

TRIBUNHEALTH.COM - Daun kelor sudah lama dikenal sebagai tanaman yang menyimpan ragam manfaat. 

Daun kelor memiliki nama latin Moringa oleifera

Tanaman kelor merupakan salah satu jenis tanaman yang masih dari suku Moringaceae

Kelor sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai pengobatan tradisional.

Daun dari tanaman kelor berbentuk oval dan berikuran kecil. 

Kandungan Nutrisi Daun Kelor

Daun kelor (Serambinews.com)

Merangkum ners.unair.ac.id, beberapa hasil riset ilmiah yang bertujuan mengetahui kandungan dan manfaat dari kelor menyatakan bahwa hampir seluruh bagian tanaman kelor ini bermanfaat untuk kesehatan, terutama daunnya. 

Baca juga: Setelah Bleaching, Apakah Warna Gigi Langsung Berubah Menjadi Putih Dok?

Beragam nutrisi yang terkandung pada kelor ini lah yang membuatnya sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Berikut nutrisi pada tanaman kelor yang perlu Anda ketahui: 

● Protein

● Vitamin, seperti vitamin A, vitamin B2, vitamin B6, dan vitamin C

● Mineral, termasuk zat besi, kalsium, kalium, dan magnesium

Selain itu, daun kelor juga mengandung asam amino esensial dan  antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit. 

Tanaman kelor menyimpan ragam manfaat bagi kesehatan, salah satunya menurunkan kadar gula darah. 

Lantas, bagaimana menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes?

Manfaat Daun Kelor bagi Penderita Diabetes

ilustrasi diabetes usia muda (health.grid.id)

Diabetes merupakan suatu kondisi ketika kadar gula darah di dalam tubuh melebihi batas normal. Kondisi ini terjadi akibat tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin atau karena sel tubuh tidak mampu merespon insulin yang sudah diproduksi. 

Baca juga: 6 Tips Mengatasi Rasa Kantuk saat Bekerja, Ternyata Sangat Mudah Diterapkan

Dikutip dari ners.unair.ac.id, insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dan selanjutnya digunakan sebagai sumber energi. (Syamra et al., 2018). Kadar gula darah dikatakan tinggi jika melebihi 200 mg/dl.

Berdasarkan laporan statistik dai Internastional Diabetes Federation (IDF) menyatakan terdapat sekitar 230 juta penderita diabetes. Angka ini terus bertambah hingga 3 persen atau sekitar 7 juta orang setiap tahun. 

Jumlah penderita diabetes di tahun 2025 diperkirakan bisa mencapai 350 juta orang. Penderita diabetes paling banyak dialami oleh usia 40-59 tahun. (IDF dalam Safitri, 2018). 

Halaman
123