Obat-obatan tersebut penting untuk mengelola gejala dan mencegah serangan asma.
Kekhawatiran akan ketergantungan seharusnya tidak menghalangi individu untuk menggunakan obat yang diresepkan.
Baca juga: Selain Muncul di Area Wajah, Melasma Bisa Muncul di Area yang Sering Terpapar Sinar Matahari
Mitos 7: Asma bukanlah penyakit serius
Asma dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan tepat.
Serangan asma yang parah dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian.
Sangat penting untuk mengikuti rencana pengobatan dan mencari pertolongan medis jika gejalanya memburuk.
Mitos 8: Inhaler hanya dibutuhkan saat serangan asma
Banyak penderita asma menggunakan inhaler pemeliharaan setiap hari untuk mengendalikan peradangan dan mencegah gejala.
Inhaler penyelamat digunakan untuk meredakan serangan dengan cepat.
Kedua jenis inhaler tersebut berperan penting dalam penanganan asma.
Mitos 9: Pindah ke iklim yang berbeda dapat menyembuhkan asma
Meskipun perubahan iklim dapat meredakan gejala untuk sementara waktu bagi sebagian orang, asma tidak dapat disembuhkan dengan relokasi.
Pemicu lingkungan bervariasi, dan penanganan asma memerlukan perawatan berkelanjutan, terlepas dari lokasinya.
Mitos 10: Asma dapat disembuhkan dengan pengobatan alternatif
Tidak ada obat untuk asma, meskipun dapat ditangani secara efektif dengan pengobatan medis konvensional.
Beberapa pengobatan alternatif mungkin dapat meredakan gejala bagi sebagian orang, tetapi pengobatan tersebut tidak boleh menggantikan perawatan medis berbasis bukti.
Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mencoba pengobatan baru.
Memahami mitos dan fakta tentang asma sangat penting untuk penanganan yang efektif dan peningkatan kualitas hidup bagi mereka yang terkena asma.
Jika Anda menduga Anda menderita asma atau gejala Anda berubah, konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.