Pola makan nabati kaya akan antioksidan dan fitonutrien, yang membantu melawan peradangan dalam tubuh.
Peradangan kronis dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, kanker, dan kondisi autoimun.
Baca juga: 5 Manfaat Rambutan untuk Penderita Diabetes, Rendah Indeks Glikemik dan Kaya Serat
6. Menurunkan risiko kanker
Buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh kaya akan antioksidan, vitamin, dan fitokimia yang melindungi sel dari kerusakan dan mengurangi risiko kanker.
Senyawa-senyawa tertentu dalam makanan nabati, seperti sulforafan dalam sayuran dan likopen dalam tomat, telah terbukti memiliki sifat antikanker.
7. Meningkatkan fungsi ginjal
Konsumsi protein hewani yang tinggi dapat membebani ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal.
Di sisi lain, protein nabati lebih baik bagi ginjal dan dapat membantu menjaga fungsi ginjal.
8. Kesehatan tulang yang lebih baik
Berlawanan dengan kepercayaan umum, pola makan nabati yang direncanakan dengan baik dapat menyediakan kalsium dan vitamin D yang cukup dari sumber-sumber seperti susu nabati yang difortifikasi, sayuran berdaun hijau, dan kacang almond.
Selain itu, kandungan kalium dan magnesium yang tinggi dalam makanan nabati membantu menjaga kepadatan dan kekuatan tulang.
9. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
Pola makan yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan menyediakan vitamin, mineral, dan antioksidan penting yang mendukung sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Nutrisi seperti vitamin C, vitamin E, dan seng meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan infeksi.
Dengan berfokus pada makanan nabati utuh dan tidak diproses, individu dapat mencapai dan mempertahankan hasil kesehatan yang lebih baik dalam berbagai aspek kesejahteraan mereka.