Makanan olahan dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, yang menyebabkan peradangan dan berkurangnya keragaman mikroba.
Pilih makanan utuh yang tidak diolah.
Baca label dan hindari produk dengan daftar bahan yang panjang.
Daging merah
Konsumsi daging merah yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kadar bakteri berbahaya dan peradangan dalam usus.
Batasi asupan daging merah hingga konsumsi sesekali.
Tambahkan lebih banyak protein nabati seperti kacang-kacangan, lentil, dan tahu ke dalam makanan Anda.
Alkohol
Alkohol dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, meningkatkan permeabilitas usus (usus bocor), dan menyebabkan peradangan.
Batasi konsumsi alkohol dan pilihlah minuman yang secukupnya. Minumlah banyak air untuk tetap terhidrasi.
Baca juga: 6 Dampak Buruk Alkohol, Membebani Kerja Liver dan Mengancam Kesehatan jantung
Antibiotik
Meskipun bukan makanan, penggunaan antibiotik secara terus-menerus dapat mengganggu mikrobioma usus secara signifikan dengan membunuh bakteri yang bermanfaat.
Gunakan antibiotik hanya jika diresepkan oleh tenaga kesehatan profesional.
Konsumsi probiotik selama dan setelah pengobatan antibiotik untuk membantu memulihkan keseimbangan usus.
Pola makan tinggi lemak
Pola makan yang mengandung banyak lemak tidak sehat, terutama lemak jenuh dan lemak trans, dapat mengurangi keragaman mikroba dan meningkatkan bakteri berbahaya.
Pilih lemak sehat seperti yang berasal dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun.
Batasi asupan lemak trans yang ditemukan dalam makanan olahan.
Produk susu
Bagi sebagian orang, terutama mereka yang tidak toleran terhadap laktosa, susu dapat menyebabkan iritasi usus dan ketidakseimbangan bakteri usus.