TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan merupakan dalah satu masalah yang kerap dikeluhkan wanita pada area organ intim.
Keputihan ditandai dengan keluarnya cairan berupa lendir kental atau bening yang keluar dari vagina.
Adanya keputihan merupakan suatu kejadian normal pada wanita.
Namun, pada sejumlah kondisi, keputihan bisa menjadi abnormal dan tanda bahaya.
Ternyata, keputihan berfungsi untuk melumasi area kewanitaan dan menyeimbangkan flora di area kewanitaan.
Keputihan normal, yakni tidak berwarna, tidak berbau dan tidak disertai rasa gatal.
Sedangkan keputihan abnormal, tandanya seperti apa?
Baca juga: 5 Cara Hidup Sehat dengan Diabetes, Mulai Sekarang Terapkan Hal Ini
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Adniana Nareswari menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth mengenai tanda-tanda keputihan tidak normal.
Biasanya keputihan akan muncul ketika menjelang menstruasi, setelah menstuasi dan juga saat masa subur.
Keputihan ini ditandai dengan keluarnya lendir yang berwarna bening dari vagina.
Sebenarnya keputihan ini berfungsi untuk melumasi dan menyeimbangkan flora di area kewanitaan.
Tentunya kita perlu mengetahui kebiasaan-kebiasaan apa saja yang menyebabkan keputihan.
Keputihan normal ini lendir yang keluar tidak berwarna dan tidak berbau.
Namun, masih banyak wanita yang belum paham tanda-tanda keputihan abnormal.
dr. Adniana menuturkan, keputihan abnormal ini bisa dilihat dari jumlahnya.
Baca juga: 5 Jenis Tepung Ini Tak Bikin Gula Darah Naik, Aman untuk Penderita Diabetes
Biasanya, keputihan abnormal ini jumlahnya sangat berlebihan.
Bahkan, lendir atau cairan tersebut sampai mengotori celana dalam.
Dan biasanya, pasien yang mengalami keputihan abnormal ini akan merasa sangat mengganggu aktivitas.
"Kalau keputihan abnormal tentunya yang bukan tanda-tanda normal," ujar dr. Adniana Nareswari.
"Berarti, yang pertama adalah tentunya jumlahnya. Jumlahnya biasanya sangat berlebihan nih, sampai mengotori celana dalam. Dan biasanya tentunya pasien akan merasa sangat mengganggu, sampai mengganggu aktivitas," lanjutnya.