Contoh makanan yang mengandung glikemik tinggi seperti nasi putih, roti putih, kue, kentang goreng, hingga sereal manis.
Konsusmi minuman manis dan bersoda juga berkontribusi dalam munculnya bruntusan.
4. Sering menggunakan masker
Beberapa kondisi membuat kita harus menggunakan masker lebih sering dalam waktu yang lama, misalnya bepergian naik transportasi umum.
Sayangnya, terlalu sering menggunakan masker justru dapat menyebabkan kulit wajah berkeringat dan lembap, yang akhirnya memicu tumbuhnya bakteri.
Kondisi ini menyebabkan kulit pada wajah menjadi bruntusan atau mudah berjerawat.
Agar bruntusan tidak terjadi, sering-seringlah untuk mengganti masker Anda.
Baca juga: Mengenal Bakuchiol, Alternatif Retinol untuk Perawatan Kulit, Cocok Digunakan pada Kulit Sensitif
5. Stres
Stres dapat menjadi penyebab terjadinya bruntusan di wajah.
Hal ini karena saat stres, tubuh akan memproduksi hormon stres seperti kortisol.
Saat hormon kortisol muncul, maka kelenjar ,minyak di wajah akan berproduksi berlebihan.
Akibatnya, pori-pori menjadi tersumbat, yang akhirnya menimbulkan komedo dan bruntusan di wajah.
6. Kurang tidur
Kurang tidur ternyata juga dapat menimbulkan bruntusan di wajah, dan hal ini jarang disadari oleh banyak orang.
Saat Anda kurang tidur, hal ini dapat menyebabkan Anda stres.
Stres dapat meningkatkan produksi minyak kulit atau sebum yang dapat memicu bruntusan di wajah.
Jika Anda tidak ingin bruntusan, sebaiknya mulai hari ini menjaga kualitas tidur Anda dengan baik.
Dengan memahami berbagai penyebab terjadinya bruntusan, diharapkan Anda dapat memperbiki pola hidup dan pola makan Anda agar tidak lagi mengalami bruntusan.
Baca juga: 4 Alasan Harus Minum Susu Oat, Bagus untuk Tulang hingga Turunkan Kolesterol
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)