Stres Bisa Memicu Hipertensi, Ini Cara Mengatasinya

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi penderita hipertensi

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat,tahukah anda jika stres bisa memicu hipertensi?

Seringkali stres terjadi akibat masalah pekerjaan ataupun masalah lainnya.

Stres bisa meningkatkan tekanan darah (hipertensi) dan dikatkan dengan kejadian buruk pada kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Belajar mengelola stres akan berdampak positif dan berpotensi menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Bagaimana Stres Mempengaruhi Tekanan Darah?

Stres bisa bersifat akut (jangka pendek) dan kronis (jangka panjang).

Melansir Very Well Health, stres akut seperti merasa cemas akibat kunjungan ke penyedia layananan kesehatan, gugup di depan umum, pertengkaran dan kondisi berkendara.

ilustrasi seseorang yang sedang mengalami stres (kompas.com)

Baca juga: Kira-kira Apa yang Menyebabkan Perut Buncit? Begini Tanggapan Ahli Gizi

Sedangkan stres kronis meliputi masalah yang sudah berlangsung lama seperti masalah keuangan, masalah hubungan, stres karena pekerjaan hingga ketidakamanan pangan.

Perlu Anda ketahui, stres akut dan kronis bisa mempengaruhi sistem kardiovaskular dengan mengubah kadar hormon.

Tingkat Stres dan Hormon

Respon stres meripakan reaksi tubuh terhadap strespr akut dan mempersiapkan tubuh menghadapi atau melarikan diri dari ancaman.

Ketika seseorang menghadapi ancaman, sistem saraf simpatik merangsang kelenjar andrenal untuk melepas hormon stres adrenalin dan kortisol.

Hormon-hormon ini mempersipakn tubuh unruk merespon ancaman yang menyebabkan hal-hal berikut, dikutip dari Very Well Health:

  • Peningkatan detak jantung
  • Peningkatan laju pernapasan dan pelebaran saluran napas
  • Peningkatan tekanan darah
  • Peningkatan aliran darah ke otot, penurunan aliran darah dari organ pencernaan

Baca juga: Selain Pengobatan, Adakah Terapi untuk Pasien Osteoporosis?

Lonjakan Sementara

Lonjakan tekanan darah sementara sebagai respon terhadap stres akut yang termasuk hal normal dan wajar. The Amecican Heart Association merekomendasikan pengukuran tekanan darah setelah sesorang duduk dengan tenang selama 5 menit. Hal ini karena stres akut bersifat ringan.

Orang dengan hipertensi jas putih, tekanan darah tinggi terjadi karena stres berada di kantor penyedia layanan kesehatan, maka bisa saja mengalami peningkatan tekanan darah di klinik, namun tekanan darahnya normal saat di rumah.

Stres Kronis dan Hipertensi Jangka Panjang

Hubungan antara stres kronis dan hipertensi jangka panjang lebih rumit untuk dibuktikan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa stres kronis tidak hanya berkaitan dengan tekanan darah inggi, tapi juga dengan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Kita tidak bisa menghindari stres, namun cara menghadapi stres berperan penting pada kesehatan.

Baca juga: 9 Khasiat Makan Pare bagi Kesehatan Tubuh, Hilangkan Flek Hitam hingga Turunkan Gula Darah

Halaman
12