Kira-kira Apa yang Menyebabkan Perut Buncit? Begini Tanggapan Ahli Gizi

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi perut buncit pada wanita

Secara spesifik perut buncit, kata R. Radyan Yaminar tergantung dari setiap individu.

Ternyata hal ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, aktivitas diisik dan kondisi genetik.

Baca juga: 9 Jus untuk Diet Sehat, Bisa Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Harian

Meskipun kondisi genetik hanya berpengaruh sedikit saja.

"Kalau spesifik ke perut itu tergantung individunya. Jadi, dipengaruhi oleh jenis kelamin pastinya, terus habis itu dipengaruhi oleh aktivitas fisik, sama kondisi genetik itu berpengaruh walaupun sedikit ya," sambung R. Radyan Yaminar.

Dikatakan bahwa genetik berpengaruh dengan terjadinya perut buncit.

Berarti kalau salah satu orangtua memiliki perut buncit, juga akan menurunkan ke anaknya?

Ahli gizi R. Radyan menuturkan jika jika orangtua memiliki perut buncit, ini tidak pasti menurun ke anak.

Ia menegaskan jika semua pakar sudah setuju bila dengan diet semua bisa dirubah.

Jika memiliki perut bincit tidak usah merasa pasrah hanya karena genetik keluarga yang gemuk.

Baca juga: 7 Khasiat Daun Kari Belum Banyak yang Tau, Bisa Atasi Diabetes hingga Penyakit Jantung

"Pastinya menurun tapi tidak bisa, maksudnya gak saklek, gak bisa diubah. Semua pakar sudah setuju ya, jadi untuk diet itu bisa diubah semuanya," tuturnya.

"Jadi gak usah pasrah ya, 'wah genetikku dari keluarga gemuk nih, gak mungkin bisa kurus', itu udah salah itu," ujarnya.

R. Radyan Yaminar menjelaskan jika memang gemuk sebenarnya bisa kurus, namun effort atau usahanya akan lebih susah karena genetiknya cenderung gemuk.

Ia menegaskan, berdasarkan penelitian-penelitian disebutkan jika geketik tidak berpengaruh terlalu tinggi ke badan.

Maka dari itu, orang dengan genetik gemuk tidak perlu kahwatir.

"Memang bisa kurus tapi effornya bakalan lebih susah karena kamu punya genetik yang cenderung lebih gemuk," lanjut R. Radyan Yaminar.

"Dan itu (genetik) pengaruhnya ke badan gak terlau tinggi sih. Kalau penelitian-penelitian menyebutkan. Jadi gak perlu khawatir, gak perlu risau gitu." pungkasnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan R. Radyan Yaminar, S.Gz. Seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.

(TribunHealth.com/PP)