TRIBUNHEALTH.COM - Penderita asam urat perlu berhati-hati saat memasuki Idul Adha.
Pasalnya mereka perlu membatasi asupan daging merah maupun jeroan daging kurban.
Konsumsi keduanya dapat meningkatkan kadar asam urat dan memicu kekambuhan.
Penelitian dalam jurnal PLOS One menemukan bahwa pemakan daging, terutama yang mengonsumsi daging merah, mengalami peningkatan kadar asam urat yang signifikan dibandingkan mereka yang menjalani pola makan vegetarian.
Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi konsumsinya dan menyeimbangkannya dengan bahan-bahan sehat yang rendah kandungan purin, seperti dilansir NDTV.
Demikian pula dengan jeroan.
Sebuah laporan dari Arthritis Foundation menyatakan bahwa jeroan seperti hati, ampela, usus, dan sebagainya mengandung purin yang sangat tinggi.
Ini sebabnya jeroan dapat meningkatkan kadar asam urat dan memicu serangan asam urat.
Hal ini dapat menimbulkan nyeri sendi, nyeri, dan kulit kemerahan.
Baca juga: 5 Dampak Cuaca Panas Ekstrem, Selain Dehidrasi juga Berpengaruh terhadap Tekanan Darah
Mengenali Gejala Asam Urat
Melansir Clinic Cleveland dan Mayo Clinic, berikut ini tanda asam urat.
Tanda dan gejala asam urat hampir selalu terjadi secara tiba-tiba, dan sering kali terjadi pada malam hari.
Nyeri sendi yang hebat
Asam urat biasanya menyerang jempol kaki, namun bisa terjadi pada sendi mana pun.
Sendi lain yang sering terkena termasuk pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan jari.
Rasa sakitnya mungkin paling parah dalam empat hingga 12 jam pertama setelah mulainya serangan asam urat.
Baca juga: Penderita Diabetes Jangan Makan Daging Berlebihan Saat Idul Adha, Punya Efek Samping
Ketidaknyamanan yang berkepanjangan
Setelah nyeri yang paling parah mereda, ketidaknyamanan sendi dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Serangan selanjutnya cenderung berlangsung lebih lama dan dapat mempengaruhi lebih banyak sendi.
Peradangan dan kemerahan