6 Dampak Negatif Terlalu Banyak Mengomsumsi Kol atau Kubis, Awas Risiko Masalah Pada Ginjal

Penulis: Melia Istighfaroh
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi - Sayur Kubis

TRIBUNHEALTH.COM - Kubis atau kol, salah satu sayuran silangan dari keluarga Brassicaceae, menawarkan sejumlah besar vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

Kaya akan zat antioksidan, kubis membantu tubuh dalam menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.

Kandungan nutrisi kubis termasuk serat, folat, kalsium, kalium, serta vitamin A, C, dan K, membuatnya menjadi tambahan yang berharga untuk pola makan sehat.

Selain itu, kubis juga kaya akan fitonutrien, yang berperan sebagai antioksidan yang membantu mengurangi risiko terjadinya kanker.

Baca juga: 12 Manfaat Mengonsumsi Daun Pepaya, Bantu Turunkan Kolesterol hingga Kurangi Risiko Diabetes

Ilustrasi - Kubis (pixabay.com)

Meskipun memiliki banyak manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsi kubis dengan porsi yang sesuai.

Konsumsi berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan, sehingga tetap penting untuk menjaga keseimbangan dalam pola makan.

Berikut beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi termasuk:

1. Gangguan Pencernaan

ilustrasi upaya menjaga kesehatan pencernaan (parapuan.co)

Kol mengandung serat yang tinggi, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti gas, kembung, dan diare jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

2. Gangguan pada Tiroid

Ilustrasi konsultasi dokter untuk penanganan gangguan tiroid (bali.tribunnews.com)

Kol mengandung senyawa yang disebut goitrogen, yang dapat mengganggu fungsi kelenjar tiroid jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Ini bisa menyebabkan gangguan pada metabolisme dan keseimbangan hormonal.

3. Gangguan pada Penyerapan Nutrisi

Bahaya Makan Kubis atau Kol Goreng (kompas.com)

Kol juga mengandung senyawa yang disebut oksalat, yang dapat mengikat kalsium dan mencegah penyerapannya dalam tubuh.

Jika terlalu banyak dikonsumsi, ini bisa menyebabkan kekurangan kalsium dan masalah kesehatan tulang.

4. Peningkatan Risiko Pembentukan Gas

ilustrasi seseorang yang mengelukan sakit perut (health.kompas.com)

Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan produksi gas jika mengonsumsi terlalu banyak kol, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan distensi perut.

5. Resiko Alergi

ilustrasi seseorang yang mengalami alergi (grid.id)

Meskipun jarang terjadi, beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap kol, yang dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, ruam kulit, atau bahkan sesak napas dalam kasus yang lebih parah.

6. Resiko Masalah pada Ginjal

ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit ginjal (health.kompas.com)
Halaman
12