Salah satunya terungkap dalam studi Complementary Therapies in Medicine yang diterbitkan tahun 2020.
Studi menemukan fakta bahwa responden yang mengonsumsi ekstrak pare memiliki kadar glukosa darah puasa yang lebih rendah setelah 12 minggu, tetapi tidak ada perbedaan kadar HbA1c.
Selain itu, studi Medicine tahun 2021 mencatat bahwa banyak bagian dari pare yang bisa dimanfaatkan untuk membantu mengobati diabetes.
Dalam hal ini, pare dapat dikonsumsi bijinya, ditambahkan ke dalam makanan, jus, atau suplemen.
Namun, orang yang ingin mengonsumsi pare untuk mengatasi diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.
Baca juga: Panduan Konsumsi Madu yang Aman bagi Penderita Diabetes
6. Kelabat
Kelabat yang disebut juga fenugreek atau klabet ternyata dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Manfaat tersebut bisa dirasakan karena tanaman herbal ini mengandung serat dan senyawa tertentu yang memperlambat pencernaan karbohidrat dan gula.
Ada juga beberapa bukti bahwa kelabat dapat membantu menunda atau mencegah timbulnya diabetes.
Salah satunya terungkap dalam studi Journal of Diabetes & Metabolic Disorders yang dipublikasikan tahun 2015.
Studi mengatakan bahwa orang dengan pradiabetes dapat mengurangi risiko diagnosis diabetes ketika mengonsumsi bubuk kelabat.
Studi melibatkan 66 penderita diabetes yang mengonsumsi lima gram kelabat dengan 200 mililiter air dua kali sehari sebelum makan.
Peneliti menyimpulkan bahwa mengonsumsi kelabat membantu menurunkan gula darah karena peningkatan kadar insulin.
Kelabat dapat dikonsumsi dengan cara ditambahkan ke dalam masakan, dimasukkan ke air hangat untuk diminum, atau suplemen.
7. Jahe
Baca juga: 5 Khasiat Minum Wedang Secang: Bantu Atasi Asam Urat dan Diabetes
Jahe adalah obat herbal yang telah digunakan orang selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional.
Orang sering menggunakan jahe untuk membantu mengobati masalah pencernaan dan peradangan.
Pada 2015, studi Journal of Ethnic Foods menemukan bahwa jahe juga dapat membantu mengobati diabetes.
Peneliti menyimpulkan bahwa jahe menurunkan kadar gula darah tetapi tidak menurunkan kadar insulin darah.
Hasilnya, mereka menyarankan bahwa jahe dapat mengurangi resistensi insulin pada orang dengan diabetes.
Di sisi lain, studi International Journal of Endocrinology and Metabolism tahun 2017 mendapati temuan bahwa jahe dapat mengurangi kadar glukosa darah puasa dan HbA1c.
Orang bisa mengonsumsi jahe dengan cara dimasak ke dalam makanan atau minuman, diseduh, atau suplemen.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul 7 Bahan Alami untuk Mengobati Diabetes Melitus, Ada Kayu Manis Hingga Pare