TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, tentunya Anda sudah pernah mendengar tentang varikokel bukan?
Varikokel adalah kondisi serius yang tidak bisa disepelekan.
Kondisi yang bisa terjadi pada pria ini sayangnya kerap tak disadari.
Pasalnya, varikokel sering tidak memunculkan gejala, namun bisa menyebabkan penurunan kualitas sperma.
Hingga akhirnya menyebabkan gangguan kesuburan.
Varikokel bisa disebabkan karena penggunaan celana yang ketat.
Baca juga: 8 Manfaat Makan Jambu Biji: Mencegah Diabetes hingga Menurunkan Tekanan Darah dan Kolesterol
Masih banyak pria yang menggunakan celanan ketat dan menganggapnya hanya 'gaya-gayaan' dan ternyata bisa mempengaruhi kesehatan di area testis.
Terdapat tiga grade dari varikokel.
Jika seorang pria mulai mengalami keluhan nyeri pada area testis, lalu dirujuk ke dokter spesialis urologi. Seperti apa rangkaian pemeriksaan yang dilakukan hingga akhirnya didiagnosis mengalami varikokel?
Dokter spesialis urologi, dr. Rizki Muhammad Ihzan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai pemeriksaan untuk mendiagnosis varikokel.
Masih banyak individu yang belum memahami tentang varikokel.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian khusus bagi pria.
Baca juga: Setelah Hydrafacial, Apakah Boleh Menggunakan Kosmetik Maupun Melakukan Perawatan Lain?
Ketika seorang pria mengalami nyeri pada area testis, tentunya hal yang harus dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi.
Dijelaskan oleh dr. Rizki Muhammad Ihsan bahwa dalam menegakkan diagnosa, akan dilakukan anamnesa terlebih dahulu.
Anamnesa adalah awancara untuk mengetahui masalah yang menyebabkan pasien datang ke dokter. Misalnya mengalami keluhan seperti nyeri dan ingin mengetahui gangguan infertilitas atau memang tujuannya ingin mendafar militer.
"Yang pertama jelas dalam menegakkan diagnosa adalah anamnesa dulu ya," ujar dr. Rizki Muhammad Ihsan
"Anamnesa itu wawancara, digali apa yang membawa pasien datang ke dokter urologi. Misalnya memang ada keluhannya ya. Bahkan saya bilang lekas nyeri, apa tujuannya. Misalnya pengen cari gangguan infertilitas tadi, atau tujuannya untuk mendaftar militer. Banyak juga yang seperti itu," jelasnya.
Baca juga: Ibu Hamil yang Mengalami Hipertensi Perlu Menghidnari Aktivitas Ini, Begini Penjelasan Dokter
Lanjut, kata dr. Ihsan, dari anamnesis tersebut pasien ditanya lebih lanjut untuk membantu tujuannya. Mislanya untuk memiliki keturunan sembari mencarri pada pasangan perempuannya dansudah berapa lama menikah. Selain itu juga mengetahui durasi frekuensi hubungan seksual.
dr. Ihsan menuturkan, pada pemeriksaan fiisk yang penting yakni pemeriksaan pada area skrotum (kantong testis).
Pada area skrotum dilihat apalah ada umbai-umbai cacing dan apakah ukurannya membesar atau tidak.