TRIBUNHEALTH.COM - Stres merupakan tekanan mental pada seseorang.
Umumnya, seseorang mengalami stres saat berada di bawah tekanan ataupun merasa kesulitan menghadapi sesuatu.
Tentunya stres bisa dialami oleh siapa saja.
Bukan hanya orangtua, rupanya stres pun bisa dialami oleh remaja.
Seringkali stres pada remaja tidak disadari, bahkan cenderung diabaikan.
Jika demikian, maka bisa menyebabkan kondisi mental semakin mengkhawatirkan.
Baca juga: 4 Infused Water Ini Efektif Mengobati Asam Urat Tinggi
Untuk mengantisipasinya dibutuhkan strategi pengelolaan stres yang benar.
Berapa lama masa pemulihan atau terapi penanganan stres ini?
Psikolog keluarga dan pendidikan anak, Adib Setiawan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai lamanya terapi pemulihan stres.
Jika remaja mengalami stres, tentunya orangtua harus segera mengajaknya ke psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Psikolog Adib menuturkan, penanganan atau terapi stres ini tergantung dari masalah.
Ia menjelaskan, biasanya jika masih remaja, rata-rata 3 jam konseling sudah selesai. Bisa juga dilakukan 2 sesi atau 3 sesi jika per sesi selama 90 menit.
Baca juga: Daftar Minuman yang Efektif Menurunkan Kadar Kolesterol
"Tergantung berat kecil masalah. Cuma biasanya kalau masih remaja sih rata-rata itu 3 jam konseling itu udah bagus, udah beres. Atau 2 sesi, 3 sesi kalau misalnya sesinya 90 menit," ujar psikolog Adib Setiawan.
"Jadi cenderung gak terlalu lama," lanjutnya.
Tapi membutuhkan waktu hingga bulanan atau tahunan tidak konseling ini?
Lanjut, kata psikolog Adib waktu yang dibutuhkan untuk konseling ini tergantung dari tingkat stres yang dialami.
Jika stres terlalu berat, maka bisa saja membutuhkan waktu bulanan hingga tahunan.
Psikolog Adib menegaskan bahwa remaja bisa saja mengalami stres, depresi hingga kecemasan. Dan tentunya terapi tersebut masih tidak terlalu lama. Namun, kadang juga bisa mengalami demotivasi (penurunan motivasi).
Baca juga: 4 Khasiat Makan Lobak Putih: Bantu Stabilkan Kondisi Penderita Diabetes hingga Cegah Risiko Kanker
Selanjutnya, psikolog Adib sebut kebanyakan remaja tidak mengalami stres terlalu berat seperti masalah kepribadian, hal itu jarang terjadi.
Pada remaja yang mengalami masalah kepribadian, harus melakukan terapi berkali-kali.