Dampak Negatif jika Terlalu Sering Jadi Perokok Pasif, Tak Hanya Mengancam Kesehatan Paru-paru Saja

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi bahaya menjadi perokok aktif dan pasif

Komplikasi kesehatan anak

Anak-anak yang terpapar perokok pasif sangat rentan terhadap berbagai komplikasi kesehatan.

Mereka mungkin mengalami infeksi pernafasan, infeksi telinga, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) yang lebih sering dan parah.

Selain itu, perokok pasif selama kehamilan dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah dan masalah tumbuh kembang pada bayi baru lahir.

Ilustrasi anak-anak mengalami stroke (pixabay.com)

Peningkatan risiko stroke

Perokok pasif merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap stroke, baik iskemik maupun hemoragik.

Racun dalam perokok pasif dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu aliran normal darah ke otak, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke pada bukan perokok.

Dampak buruk terhadap kesehatan mental

Beberapa penelitian mengaitkan perokok pasif dengan efek buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan.

Bukan perokok yang terpapar asap rokok mungkin mengalami peningkatan tingkat stres, kecemasan, dan depresi, kemungkinan disebabkan oleh efek fisiologis dan psikologis dari racun dalam asap.

Anak-anak dan remaja mungkin mengalami kesulitan dengan ingatan, perhatian, dan kemampuan belajar.

Baca juga: Manfaat Berhenti Merokok bagi Pengidap Diabetes, Insulin Lebih Optimal dan Gula Darah Jadi Stabil

Memburuknya kesehatan gigi

Paparan perokok pasif dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut seperti penyakit gusi, kerusakan gigi, dan kanker mulut.

Bahan kimia dalam perokok pasif dapat mengiritasi gusi, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan mendorong pertumbuhan bakteri, sehingga menyebabkan masalah kesehatan mulut.

(TribunHealth.com)