Namun tidak demikian halnya dengan Ramadhan.
Pengurangan makanan yang dikonsumsi selama puasa menyebabkan perut menyusut secara bertahap.
Hal ini membuat tubuh lebih mudah merasa kenyang meski hanya makan sedikit.
Jika Anda ingin membiasakan makan sehat maka Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memulai.
Setelah selesai, nafsu makan Anda akan lebih rendah dari sebelumnya, dan Anda akan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk makan berlebihan.
Baca juga: 4 Menu Sahur dan Buka Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes: Tips Penting Selama Bulan Ramadan
Bagus untuk kesehatan otak dan menurunkan stres
Efek positif dari puasa memang berkontribusi positif terhadap kesehatan mental dan spiritual.
Bahkan, puasa memiliki efek menguntungkan pada kinerja otak.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat menemukan bahwa fokus mental yang dicapai selama Ramadhan meningkatkan tingkat faktor neurotropik yang diturunkan dari otak, yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel otak, sehingga meningkatkan fungsi otak.
Puasa juga membantu mengurangi hormon kortisol, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
Hal ini berarti tingkat stres sangat berkurang selama dan setelah Ramadan.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)